Djawanews.com – Pemerintah nampaknya menyetujui adanya pembahasan RUU Revisi UU ASN (Aparatur Sipil Negara). Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo. Salah satu wacana dalam revisi tersebut adalah adanya pegawai yang melek literasi digital.
ASN Dituntut Melek Literasi Digital
Saat menggelar rapat dengan Komisi II DPR RI pada 22 Juni lalu, Menteri Tjahjo menegaskan bahwa Covid-19 membuat hal baru dan manajemen ASN harus dipertimbangkan. Wacana ini terutama mencakup perubahan sistem kerja ASN saat new normal, yang harus memiliki sikap responsif, adaptif, dan harus punya kepemimpian digital saat dibutuhkan.
“Saya rasa perlu ada rasionalisasi pegawai. Harus dilihat lagi sistem manajemen ASN kita, apakah masih relevan dengan kebutuhan masa normal baru atau tidak,” kata Tjahjo saat itu.
Wacana ini kembali ditekankan oleh Plt Deputi SDM Aparatur KemenPAN-RB Teguh Widjinarko saat webinar Badan Kepegawaian Negara (BKN) pada 24 Juni lalu. Tegus menilai bahwa manajemen ASN harus ditinjau ulang, terutama yang bersangkutan dalam revisi UU ASN. Ia juga tak memungkiri bahwa saat ini butuh pekerja yang mampu mendukung adanya digital government.
“Saya rasa ada beberapa hal penting yang harus dipikirkan dalam masa kenormalan baru. Pandemi COVID-19 telah menunjukkan bahwa pemerintahan bisa dikendalikan meski sebagian besar ASN menjalani work from home (WFH). Kecuali instansi layanan publik,” jelasnya.
Dalam menjalankan pemerintahan di era kenormalan baru memang butuh teknologl informasi komunikasi (TIK) tinggi. Selain itu juga dibutuhkan kebijakan yang mendukung yang diperkuat dengan kemampuan SDM yang melek literasi digital dan mumpuni.
Wacana membangun digital government yang melibatkan teknologi sebenarnya telah disampaikan Presiden Jokowi sejak awal kepemimpinannya yang kedua. Saat menghadiri sidang paripurna MPR pada 20 Oktober 2019 lalu, Jokowi menyampaikan keinginannya untuk memangkas pejabat eselon dan menggantinya dengan artificial intelligence (AI).