YOGYAKARTA - Pemerintah menargetkan pembangunan 115.264 Sambungan Rumah (SR) untuk jaringan gas bumi rumah tangga di 15 kabupaten/kota pada 2025–2026. Langkah ini ditegaskan usai penandatanganan MoU Ditjen Migas dengan pemda penerima program di Jakarta.
Program jargas itu kembali dipacu setelah jeda, dengan manfaat langsung ke efisiensi biaya energi warga.
Wali Kota Jambi menyatakan dukungan penuh dan menekankan pentingnya koordinasi lintas level agar pekerjaan lapangan berjalan mulus. Jambi mendapat alokasi 13.235 SR yang diprioritaskan di Kecamatan Alam Barajo dan Kotabaru. Pemkot mendorong pengelolaan yang adaptif agar manfaat ekonomi ke daerah makin terasa.
Dari Kalimantan Timur, Bontang mengamankan 10.553 SR dan menargetkan penguatan status “city gas”. Pemkot menilai jargas membantu pelaku usaha kecil menekan biaya energi dan memperkuat daya saing lokal. Tahap pemasangan direncanakan dimulai pada akhir 2025 secara multiyears.
Jaringan Gas Bumi Rumah Tangga Dorong Ekonomi Daerah
Kementerian ESDM menyatakan pembangunan jargas memerlukan kolaborasi material, pendanaan, dan kesiapan lahan agar proyek tepat waktu. Selain 115.264 SR tahap pertama, pemerintah membuka opsi penambahan sambungan pada fase berikutnya. Penyiapan teknis dan sosialisasi ke warga menjadi kunci penerimaan publik.
Secara ekonomi, jaringan gas bumi rumah tangga menurunkan pengeluaran dapur dan biaya produksi UMKM. Penghematan ini berpotensi berputar ke konsumsi lain sehingga menggerakkan ekonomi lokal. Efek lingkungan pun positif karena emisi lebih terkendali dibanding bahan bakar konvensional.
Pemda diminta aktif mengawal perizinan, rekayasa lalu lintas, hingga mediasi aset saat konstruksi pipa. Keterlibatan RT/RW, tokoh agama, dan komunitas setempat mempercepat penanganan gangguan sementara di lapangan. Dengan partisipasi warga, proyek dapat selesai tepat mutu dan waktu.
Ke depan, integrasi operasional dengan BUMD bisa mempercepat respons layanan dan menambah PAD. Skema ini menjaga keberlanjutan jargas sekaligus memperluas manfaat ke kawasan yang belum terjangkau. Program jargas diharapkan menjadi lokomotif efisiensi energi rumah tangga di daerah.
Ekspansi jaringan gas bumi rumah tangga 2025–2026 menandai kembalinya program efisiensi energi berbasis pipa ke lintas daerah. Dengan target 115.264 SR, dukungan pemda, dan partisipasi warga, manfaat ekonominya diyakini cepat terasa. Jambi dan Bontang menunjukkan bagaimana jargas dapat memperkuat kantong keluarga dan UMKM.
Demikian informasi seputar jaringan gas bumi rumah tangga. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Djawanews.com.