Djawanews.com – Sirkuit Formula E yang dibangun Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diperkirakan ekonom UI bakal menghasilkan benefit yang jauh lebih tinggi dari biaya pembangunannya.
Hal itu diprediksi Ekonom UI (Universitas Indonesia), Ninasapti Triaswati, dalam diskusi virtual KedaiKOPI bertajuk "Bagaimana Kabar Formula E?" pada Sabtu, 14 Mei.
Ninasapti menerangkan bahwa berdasarkan informasi yang dia terima dari beberapa sumber resmi, keuntungan yang bisa didapat ditaksir mencapai Rp 1,4 hingga Rp 2,5 triliun. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibanding biaya pembangunannya yang memakan anggaran sekitar Rp 560 miliar.
"Jadi dari sisi ekonomi harus menimbang-menimbang dari sisi benefit dan cost," ujar Ninasapti.
Ekonom UI Sebut Sirkuit Formula E Perlu Dilihat Sebagai Pemantik Ekonomi Rakyat
Dari benefit yang didapat itu, Ninasapti berpendapat persoalan pembangunan Sirkuit Fomula E yang tengah ramai diperbincangkan mesti dipertimbangkan penegak hukum yang ada. "Kalau kita lihat ini bukan sekadar bisnis, tapi sebagai pemantik untuk menggerakan ekonomi masyarakat," tuturnya.
Dampak ekonomi dari Formula E terhadap masyarakat Jakarta, dijelaskan Ninasapti, bakal diterima ketika ajang balap mobil listrik itu berlangsung, dan juga event-event lainnya yang akan diadakan di situ.
"Makanya perhitungan-perhitungan itu harus hati-hati disikapi. Karena impact itu jangkanya menengah untuk dilihat, sebelum dan selama proses itu berlangsung," katanya.
"Jadi saya melihatnya optimisme terhadap kegiatan ini yang sangat baik untuk dipelihara," tandas ekonom UI, Ninasapti membahas soal sirkuit Formula E.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.