Djawanews.com - 13 Tentara AS tewas dalam serangan bom bunuh di luar bandara Kabul. Amerika Serikat berduka dan menyebut para prajurit adalah pahlawan.
Serangan ini diklaim oleh ISIS-K sebagai aksi mereka. Presiden AS Joe Biden berjanji untuk membalas serangan di Kabul.
Menteri Luar Negeri Antony J. Blinken bilang para prajurit yang menjadi korban adalah pahlawan. Mereka mempertaruhkan nyawa untuk membela warga AS, dan seluruh sekutu AS di Afghanistan. Termasuk juga WN Afghanistan yang sedang berusaha kabur untuk bisa memperbaiki nasib.
"Seperti yang dikatakan Presiden, prajurit yang tewas dan terluka hari ini adalah pahlawan," kata Antony J. Blinken dalam siaran persnya, Jumat 27 Agustus.
"Kami berduka atas kehilangan mereka hari ini. Dan kami menyampaikan belasungkawa yang paling tulus kepada orang yang mereka cintai," katanya lagi.
Kata Antony J. Blinken, sejak tahun 2001, ada 2.300 prajurit AS yang tewas di Afghanistan. Lebih dari 20 ribu orang terluka. AS sendiri sudah mengirim secara periodik lebih dari 800 ribu prajurit dalam menangani situasi di Afghanistan.
"Di seluruh dunia, Marinir AS melindungi kedutaan dan diplomat Amerika. Mereka menempatkan diri mereka dalam bahaya sehingga kami dapat melakukan pekerjaan kami atas nama rakyat Amerika," tandasnya.