Djawanews.com – Kasus kematian akibat Corona di Amerika Serikat semakin meningkat. Laporan Worldometer mencatat dari 644.089 kasus positif Corona di negara itu, 28.529 orang tewas, sementara 48.701 orang berhasil disembuhkan. Namun statistik buruk tersebut agaknya bukan persoalan besar bagi Presiden AS, Donald Trump.
Pada konferensi pers yang digelar Rabu (15/4/2020) waktu setempat, sambil berseloroh Trump mengatakan AS telah melewati puncak kasus Corona dan bersiap mengumumkan pedoman untuk membuka kembali jalur perekonomian di negara-negara bagian AS.
“Strategi agresif kita berhasil. Kini kita memiliki kesempatan besar untuk membuka kembali jalur perekonomian di negara-negara bagian sebelum tanggal 1 Mei,” ungkap Donald Trump seperti dikutip Djawanews dari AFP.
Kerap blunder, Donald Trump dihujat warga AS
Bukan Donald Trump namanya jika tidak kerap blunder dalam mengambil keputusan. Setelah menyepelekan penyebaran Corona di AS dan berujung pada kematian puluhan ribu orang, Trump kembali mengeluarkan penyataan kontroversial pada Senin (13/4/2020) dengan menyebut akan mengerahkan seluruh kekuatan untuk memaksa gubernur negara bagian AS membuka kembali jalur perekonomian di wilayah mereka.
Sontak keputusan tersebut mendapatkan kecaman dari berbagai pihak dan mengundang badai protes di dalam negeri. Menanggapi kecaman tersebut, Trump mengklarifikasi pernyataannya sehari setelahnya dengan menyebut tidak akan memberi tekanan pada gubernur negara bagian AS.