Djawanews.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan peninjauan proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) pada Kamis, 13 Oktober 2022. Jokowi dengan bangga menyebut KCJB merupakan kereta cepat pertama di ASEAN.
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) pun terus mengebut proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut untuk persiapan showcase dalam event G20 yang digelar pada November mendatang.
Pemasangan rel atau track laying untuk uji dinamis sudah selesai dipasang. Saat ini, pihaknya tengah memasang girder box.
Di tengah pengerjaannya yang terus dipercepat, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung mengalami pembengkakan biaya atau cost overrun.
Masalah ini masih dibahas untuk nantinya ditanggung APBN atau tidak.
Ada beberapa fakta proyek kereta cepat ini yang menuai pro dan kontra dari berbagai pihak dari masyarakat. Pihak yang kontra menyoroti pembengkakan biaya proyek dan penggunaan APBN untuk menanggung masalah tersebut.
Meski demikian kehadiran kereta cepat Jakarta - Bandung sangat dinantikan karena membawa banyak manfaat bagi masyarakat dan pemerintah. Kereta cepat ini akan menjadi moda transportasi massal yang lebih modern dan efisien. Berikut sederet fakta proyek kereta cepat.
Negara ASEAN Pertama yang Menggunakan Kereta Cepat
Setelah resmi selesai atau dioperasikan, Indonesia akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang menjalankan kereta cepat dengan kecepatan 350 km/jam.
Proyek Kereta Cepat Dimulai Sejak 2016
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dimulai sejak tahun 2016. Awalnya pengerjaan proyek ini ditargetkan selesai pada 2019. Namun target tersebut dimundurkan ke 2023 karena adanya beberapa hambatan.
Proyek Kereta Cepat B2B Indonesia dan China
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung bersifat business to business (B2B) antara Indonesia dengan China. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menjadi pihak yang menangani pengerjaan proyek ini.
KCIC merupakan perusahaan patungan antara konsorsium BUMN dan konsorsium perusahaan kereta api China. Sejumlah konsorsium BUMN yang terlibat dalam proyek ini adalah PT Wijaya Karya Tbk, PT Perkebunan Nusantara III atau PTPN, PT Jasa Marga Tbk, PT KAI yang menjadi pimpinan konsorsium BUMN.
Pembengkakan Biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Biaya poyek kereta cepat Jakarta-Bandung awalnya dianggarkan sebesar 6,07 miliar dollar AS, setara dengan Rp86,5 triliun. Namun kemudian proyek tersebut mengalami pembengkakan biaya bertambah 1,9 miliar dollar AS, setara dengan Rp27,09 triliun.
Sri Mulyani, Menteri Kuangan, menyampaikan pembengkakan biaya proyek tersebut harus ditanggung bersama oleh Indonesia dan China. Besaran tanggungannya disesuaikan dengan porsi kepemilikan saham.
Pembengkakan Biaya Kereta Cepat Ditanggung APBN?
Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, mengatakan belum diputuskan mengenai pembengkakan biaya proyek kereta cepat akan ditanggung APBN. Saat ini kebijakan tersebut masih didiskusikan oleh internal pemerintah.
Namun Luhut juga menyampaikan bahwa proyek ini memiliki peluang mendapat suntikan pendanaan dari APBN. Ia mengungkapkan APBN masih mampu terlibat dalam pendanaan proyek tersebut.
Progres Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Proyek kereta cepat sudah mencapai progres 86 persen. Pada November mendatang, PT KCIC akan melakukan uji dinamis kereta cepat Jakarta-Bandung.
Untuk pengerjaannya ditargetkan selesai pada 2023, dengan uji coba di bulan Maret dan mulai beroperasi Juni 2023.
Rute Perjalanan Kereta Cepat
Kereta cepat Jakarta-Bandung akan beroperasi mulai dari Stasiun Halim di Jakarta - Stasiun Karawang-Stasiun Padalarang-Stasiun Depo Tegalluar di Bandung.
Fokus utama pengerjaan proyek kereta cepat adalah pada stasiun Halim sampai Stasiun Padalarang.
Stasiun Padalarang akan menjadi titik temu antara kereta cepat dengan kereta feeder. Perjalanan dari Padalarang ke Stasiun Tegalluar menjalankan kereta feeder.
Waktu Tempuh Kereta Cepat
Waktu tempuh kereta cepat dari Stasiun Halim di Jakarta menuju Stasiun Padalarang memerlukan waktu selama 30 menit. Sementara dari Stasiun Padalarang menuju Stasiun Tegalluar memakan waktu 22 menit. Dapat dihitung total perjalanan dari Jakarta ke Bandung hanya selama 52 menit.
Kelas dalam Kereta Cepat
Kereta cepat Jakarta-Bandung akan menawarkan tiga kelas penumpang. Total kapasitas mencapai 601 penumpang dalam satu rangkaian. Kereta ini juga menyediakan ruang khusus difabel.
Itulah sederet fakta proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang ditargetkan selesai dan mulai beroperasi pada tahun 2023. Dalam waktu dekat Jokowi bersama Xi Jinping akan melakukan kunjungan serta turut uji dinamis kereta tersebut.