Djawanews.com – Wawancara Najwa Shihab dalam tajuk “Bangku Kosong” yang seharusnya menghadirkan Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto menjadi viral di media sosial. Tidak sedikit warganet yang menilai Najwa melakukan bulling atau perudungan kepada Menkes.
Terkait dengan tuduhan tersebut, Najwa melalui akun Instagram-nya sudah memberikan klarifikasi melalui unggahannya dua hari yang lalu, (29/9).
“Saya memikirkan dengan cukup masak saat menghadirkan bangku kosong ini, termasuk risiko dituduh melakukan persekusi atau bullying,” terang Najwa.
Pertama, Najwa menjelaskan jika diskusi bangku kosong sebenarnya bukanlah hal yang baru, terdapat beberapa negara demokrasi yang kerap menghadirkan tema serupa.
“Di negara dgn tradisi demokrasi dan debat yang lebih panjang dan kuat, misalnya Inggris atau Amerika, menghadirkan bangku kosong yang mestinya diisi pejabat publik sudah biasa,” tulis Najwa.
Terkait dengna tudingan jika dirinya melakukan format wawancara imajiner, Najwa membantahnya. Hal tersebut lantaran menurutnya dirinya tidak sedang melakukan wawancara, namun mengajukan pertanyaan. Selain itu, Najwa juga menyatakan jika pertanyaannya bukan imajiner.
“Saya juga tidak mengarang atau membuatkan jawaban2 fiktif seolah-olah saya sudah berdialog dengan Pak Terawan. Pak Terawan juga sosok yang eksis dan hidup, sehingga Pak Terawan bisa menjawabnya kapan saja, bahkan sejujurnya boleh menjawabnya di mana saja,” lanjutnya.
Najwa juga berharap agar Menkes dapat hadir dalam program Mata Najwa yang diampunya. Meskipun dirinya juga membebaskan Menkes menjawab semua pertanyaannya di mana saja.
“Sebagai bagian dari komunitas pers lebih luas dan juga seorang warga negara, saya sudah cukup senang jika Pak Menteri menjawab kegelisahan publik walau itu tidak dilakukan di #MataNajwa,”
Selain tudingan bullying pada Menteri Terawan, simak berita menarik dari berbagai daerah lainnya di Nusantara hanya di Warta Harian Nasional Djawanews. Untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.