Djawanews.com – Jawa Tengah menjadi daerah dengan produktivitas padi yang paling tinggi. Bahkan, Pemprov Jateng mendapatkan penghargaan sebagai daerah yang paling tinggi tingkat produktivitas berasnya dari Pemerintah Pusat. Tahun 2019 produktivitas gabah kering giling (GKG) mencapai 9,6 juta ton atau sama dengan 5,5 juta ton beras.
Dilansir dari situs resmi Pemprov Jateng, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Jawa Tengah Suryo Banendro mengaku bersyukur atas capaian tersebut. Ia mengatakan, tidak hanya usaha keras dari para petani, jalinan kerja sama antarsektor juga jadi faktor kenaikan produktivitas lahan padi di Jateng.
Suryo juga menjelaskan bahwa tahun 2019 lalu luas tanam padi mencapai 1.692.546 hektare. Sedangkan luas lahan panennya mencapai 1.678.479 hektare.
Dengan demikian, produktivitas padi Jawa Tengah mampu mengungguli Jawa Timur yang hanya mampu menghasilkan 9,5 juta ton GKG atau setara dengan 5,4 juta ton beras. Ia juga menjelaskan bahwa prestasi tersebut adalah hasil dari usaha keras yang dilakukan selama ini, yang berupa kerja sama antara sektor bersama petani Jateng.
Ia juga menilai bahwa produksi beras tahun 2019 berada di angka 5,5 juta ton lebih. Meski cukup tinggi angka itu masih terjadi surplus kebutuhan beras di Jateng.
“Ini kita lanjutkan di 2020, dan upaya-upaya kita yaitu percepatan tanam dengan memanfaatkan air-air yang tersedia. Kita upayakan ada hujan di kemarau ini. Kemudian menyediakan asuransi usaha tani padi bagi petani padi bila mereka gagal panen karena serangan hama dan kekeringan karena dampak perubahan iklim,” ujar Suryo, Selasa (18/8).
Ia juga menjelaskan, naiknya produktivitas padi pada 2019 lalu terlepas dari tiga kabupaten penyangga, yakni Kabupaten Grobogan dengan produksi GKG 772.551 ton, Sragen dengan produksi GKG 766.012 ton, dan Cilacap dengan produksi GKG 699.956 ton.
Suryo yakin, dengan tingginya produktivitas padi ini wilayahnya mampu menyuplai beras ke daerah lain seperti Jakarta dan Kalimantan. Ia juga optimis mampu melanjutkan tren produktivitas beras di tahun 2020. Suryo menambahkan, hingga Mei 2020 lalu, produksi beras telah mencapai 2,4 juta ton.