Djawanews.com – Di tengah pandemi Covid-19, banyak kegiatan seni yang harus terhenti, imbasnya para seniman tidak dapat pemasukan. Menariknya, Dinas Kebudayaan Bantul mengakui jika selama pandemi anggaran seni dan budaya terkena pemangkasan.
Terkait dengan pemangkasan anggaran, Kepala Dinas Kebudayaan Bantul, Nugroho menyatakan jika terdapat Rp6 miliar lebih dana kegiatan seni dan yang dipangkas.
Dilansir dari Harian Jogja, pemangkasan dana tersebut lebih dari 50% untuk kegiatan-kegiatan seperti pertunjukan ketoprak, wayangan, dan atraksi seni lainnya yang tersebar di masyarakat dan objek wisata.
“Rata-rata kegiatan seni budaya yang tertunda ini kan digelar menghadirkan banyak orang,” terang Nugroho, Selasa (11/8).
Terkait dengan adanya penundaan, Nugroho mengaku dalam waktu dekat pihaknya akan berkomunikasi dengan para pelaku seni dan budaya di Bantul untuk mengubah metode pementasan atau pertunjukan yang sesuai dengan protokol kesehatan.
Meskipun dilanda Covid-19, kegiatan seni budaya di Bantul tetap harus jalan. Hal tersebut menurut Nugroho dapat disiasati dengan melakukan pemanfaatan teknologi informasi (TI).
Menurut Nugraha, pementasan tetap mungkin dapat dilaksanakan tanpa menghadirkan banyak penonton, selain itu dapat disiarkan dengan bantuan TI. Perlu diketahui, hal tersebut sudah dilakukan oleh Forum Komunikasi Ketoprak Bantul (FKKB).
Seberapa efektif kegiatan budaya yang diinisiasi oleh Dinas Kebudayaan Bantul melalui daring? Simak berita selengkapnya hanya di Warta Harian Nasional Djawanews.