Djawanews.com – Di tengah pandemi Covid-19 banyak kegiatan seni dan budaya yang terpaksa terhenti lantaran menimbulkan perkumpulan. Hal tersebut membuat Dinas Kebudayaan Bantul harus memotong anggaran.
Kepala Dinas Kebudayaan Bantul, Nugroho menyatakan jika terdapat dana Rp6 miliar lebih dana kegiatan seni dan yang dipangkas. Pemangkasan dana tersebut lebih dari 50% untuk kegiatan-kegiatan seperti pertunjukan ketoprak, wayangan, dan atraksi seni lainnya yang tersebar di masyarakat dan objek wisata.
Nugrono menyatakan jika kini pihaknya tengah memperjuangkan agar kegiatan seni budaya tetap jalan meski di tengah pandemi. Hal tersebut akan dilakukan dalam pembahasan APBD perubahan 2020 ini.
“Kami akan mengubah total semua kegiatan [seni budaya] yang berbeda dengan model dulu. Sekarang adanya pandemi harus menyesuaikan,” ujar Nugroho dilansir dari Harian Jogja (12/8).
Sementara itu, Rizky Rahma Nurwahuni yang merupakan salah satu pedalang perempuan di Bantul mengaku jika selama pandemi, dirinya sudah tidak lagi mendalang.
Rizky Rahma sendiri sebelum ada pendemi merupakan dalang perempuan yang selalu sibuk memenuhi undangan mendalang di Bantul maupun luar daerah. “Terakhir [mendalang] Bulan Januari sebelum pandemi,” jelasnya.
Untuk menyiasati tidak adanya job mendalang, Rizky Rahma kemudian beralih pada kegiatan lain untuk sementara waktu. Kini, Rahma bergabung di salah satu lembaga yang sedang fokus pada pendidikan.
Bagaimana wujud kegiatan seni selama pandemi yang diinginkan oleh DInas Kebudayaan Bantul? Simak berita selengkapnya hanya di Warta Harian Nasional Djawanews.