Djawanews.com – Sikap Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini yang memarahi petugas PKH saat rapat di Gorontalo membuat Gubernur Gorontalo Rusli Habibie tersinggung. Namun saat ini Rusli telah memaklumi sikap Risma tersebut. Dia juga meminta maaf kepada Risma jika ucapannya ada menyinggung.
Rusli sudah mendengar langsung penjelasan Fajar Sidik Napu, pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) yang dimarahi Risma. Ia menyemangati Fajar dan para pendamping PKH lainnya agar tetap tulus bekerja dan juga meminta Fajar memaafkan Risma.
"Jadi, Pak Fajar, mungkin Ibu Menteri saat itu lagi capek jadi bisa kesal. Saya minta maafkan ibu menteri dan memaafkan saya juga, Ini hanya miskomunikasi antara kita," kata Rusli dalam pertemuan tersebut seperti dimuat dalam situs resmi Pemprov Gorontalo, Senin, 4 Oktober.
Selain itu, Rusli juga mengaku mendapatkan WhatsApp pribadi dari Mensos Risma yang dikirim melalui istrinya, Idah Syahidah, yang juga sebagai anggota Komisi VIII DPR RI.
Setelah membaca pesan WA dari Risma, Rusli menyatakan dia juga meminta maaf kepada Risma jika ada kalimatnya yang menyinggung. Namun sayangnya Rusli tidak menjelaskan isi pesan yang dikirimkan Risma lewat istrinya tersebut.
"Sebagai gubernur juga saya meminta maaf kepada Ibu Menteri jika ada kalimat, sikap saya yang menyinggung ibu menteri untuk mohon dimaafkan," pintanya.
Rusli meminta semua orang bersikap bijak dalam melihat masalah ini. Ia mengaku saying ke Mensos Risma dan apa yang dilakukannya tidak lain agar sikap marah-marah Risma tidak berlanjut di daerah lain.
"Saya takutnya Ibu Menteri bertemu dengan warga yang tingkat kecerdasannya kurang, kita katakan sumbu pendek atau gimana maka ibu menteri yang balik diserang. Itu yang tidak kita harapkan. Mudah mudahan ini yang pertama dan terakhir," imbuhnya.
Rusli berharap permasalahan tersebut berakhir. Sebagaimana Risma yang menjalankan tanggung jawabnya sebagai seorang menteri, ia memastikan apa yang dilakukan adalah bentuk tanggung jawabnya sebagai gubernur.