Djawanews.com – Pandemi covid-19 benar-benar memberikan dampak ekonomi. Salah satu tandanya adalah meningkatnya angka kemiskinan di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada 2020 sebesar 0,62%.
Tahun lalu, angka kemiskinan di kabupaten tersebut mencapai angka 18,01% atau kurang lebih 78 ribu jiwa. Hal tersebut diungkapkan oleh Sumarwiyanto, Kepala BPS Kabupaten Kulon Progo.
"Jumlah itu meningkat dibandingkan 2019 sebesar 17,39%," ungkap Sumarwiyanto di Kompleks Pemkab Kulon Progo, Selasa (05/01/2021), dikutip dari tribunjogja.com.
Ia menjelaskan bahwa angka kemiskinan di Kulon Progo meningkat karena pandemi covid-19 membatasi aktivitas ekonomi masyarakat. Oleh sebab itu, pendapatan masyarakat dari seluruh lapisan menurun, terutama masyarakat kelas bawah.
Ia mengatakan, berdasarkan survei nasional pandemi covid-19, masyarakat yang berpenghasilan Rp1,8 juta ke bawah—yaitu 7 dari 10 orang—pendapatannya menurun. Masyarakat yang sebelumnya berada di atas garis kemiskinan atau hampir miskin akhirnya menjadi miskin karena garis kemiskinannya naik, sedangkan pendapat turun.
Guna memperbaiki hal tersebut, lanjutnya, diperlukan kolaborasi dan sinergitas yang baik. Salah satu contoh yang ia berikan adalah Dinas Pertanian melakukan upaya untuk meningkatkan produktivitas warga miskin dengan pekerjaan petani melalui berbagai pendampingan. Ketika produktivitas meningkat, tambahnya, penghasilan pun meningkat.
Selain peningkatan angka kemiskinan Kulon Progo, dapatkan berita terkini lain, baik lokal, nasional, maupun mancanegara, di rubrik berita hari ini Warta Harian Djawanews. Selain itu, ikuti pula Instagram @djawanescom agar tak ketinggalan info-info unik dan menarik yang lain.