Djawanews.com – Seorang mahasiswa bernama Angga (20) diduga direkoyok polisi yang diduga anggota Brimob Polda Jambi di kawasan Paal Merah dan Kenali Asam Atas, Kota Jambi pada Sabtu (29/4) dini hari. Di tengah aksi pengeroyokan tersebut, terjadi penodongan senjata api yang dilakukan oleh terduga pelaku.
Sebelum pengeroyokan tersebut, terjadi keributan di sekitar rumah Angga pada Senin (24/4) malam lalu. Awalnya, seorang pria (yang tidak dikenal) tiba di depan rumah Angga dengan berbuat tidak menyenangkan.
"Dia lihat-lihat di pondok depan rumah saya itu. Lalu sepupu saya bertanya, 'Bang, mencari siapa?' Kata dia 'dak, dak, dak.' Terus sepupu saya marah. Kemudian sepupu saya 'dipantekinnya'. Saya yang awalnya baring, marah dan berdiri. Saya dicekik," ujarnya, Selasa (2/5).
Kemudian, terjadilah perkelahian antara Angga dan pria tersebut. Mereka saling adu pukul. Keributan ini baru berakhir setelah kakak sepupu Angga datang.
Tidak lama kemudian, datang sejumlah polisi. Dari sinilah Angga mengetahui bahwa pria yang berkelahi dengannya ternyata merupakan anggota Brimob.
"Sudah selesai, datanglah senior-seniornya. Semua pakai seragam," ungkap Angga.
Anggota Polsek Jelutung pun menyusul ke rumah Angga untuk melakukan mediasi. Di tengah mediasi itu, anggota Brimob tadi mengakui bahwa perkelahian ini dipicu kesalahannya.
"Buat surat mengakui kesalahan. Jadi, dia ini sedang mencari orang. Ada masalah, tetapi malah dibawa ke kami. Terus buat surat perjanjian dan saya lihat. Surat ini ditandatangani tetapi tidak pakai materai. Setelah itu, senior-senior yang di luar ribut. Keluarga kami menghentikan keributan itu," tuturnya.
Sayangnya, Angga dan keluarganya lengah. Surat pengakuan dan perjanjian damai itu hilang.
Beberapa hari kemudian, aksi mengerikan dilancarkan oleh 6 anggota Brimob. Mereka memulainya dengan menahan teman Angga dan menyuruhnya berbohong bahwa bahan bakar sepeda motornya sudah habis. Ini dilakukan agar Angga segera menyusul atau tiba di lokasi yang sudah direncanakan.
"Malam itu sekitar pukul 00.00 WIB, ada teman saya yang pulang duluan dari rumah. Tidak lama dari itu, sekitar 30 menit kemudian, teman saya itu nge-DM adik saya 'tolong kak, minyak motor saya habis'. Dia di sekitar Kebun Kopi, dekat Unaja," tuturnya.
Walau sempat ragu, Angga akhirnya pergi bersama kawannya yang lain untuk menolong teman tadi. Namun, sesampai di sana, dirinya dikepung anggota Brimob tadi.
"Saya lihat teman saya bersama seseorang lagi. Kami kira temannya teman saya. Saat kami mendekatinya, tiba-tiba kami diserbu. Kawan kami ditendang dan jatuh," katanya.
Angga sempat melarikan diri. Namun, ia dikejar dengan sepeda motor. Lalu, Angga terjatuh dan langsung dikeroyok. Kepalanya dipukul dan tubuhnya ditendang di lokasi yang terbilang sudah sepi.
"Saya lari ke arah SDLB. Sampai ke simpang, saya terjatuh saya dikeroyok," tuturnya.
Penganiayaan belum berhenti. Angga dibawa atau diculik dengan menggunakan sepeda motor. Saat melihat warga di tengah perjalanan, ia sempat berteriak meminta tolong.
Namun, ia langsung bungkam dan ketakutan setelah ditodong dengan senjata. Penodongan senjata api itu terjadi sebanyak dua kali di lokasi yang berbeda.
"Dia bilang 'kau diam dak kau, kalau dak, aku tembak.' Kemudian saat di dekat rumah keluarga saya, saya lihat-lihat. Kemudian dia berkata 'kau ngapo nengok-nengok.' Dikeluarkan lagi senjata itu," tuturnya.
Sesampai di sebuah lapangan yang berada di Kenali Asam Atas, Angga kembali dianiaya. Kekerasan ini berhenti setelah ada warga setempat yang melihat. Angga yang babak belur dan tidak sadarkan diri, ditolong oleh warga.
"Saya terkejut anak saya dikeroyok jam satu. Dia dibawa warga," kata Pangian (57), ayah Angga.
Kemudian, saat siang harinya keluarga Angga melaporkan kasus penganiayaan ini ke Polresta Jambi dengan nomor laporan: STPL/ b-279/ IV/2023/ SPKT III/ Polresta Jambi/ Polda Jambi. Tidak hanya itu, kasus ini dilaporkan ke Propam Polda Jambi dengan nomor laporan: STPL/16/IV/2023/Yanduan.
Pihak kepolisian sempat mendatangi rumah Angga untuk menyelesaikan persoalan ini. Namun, keluarga Angga masih berharap kasus ini diproses secara hukum.
Sementara itu, Dansat Brimob Polda Jambi Kombes Pol Nadi Chaidir belum bisa memberikan keterangan. Namun, ia berkata akan memberikan klarifikasi besok.
"Besok ya. Soalnya saya dari pagi tadi sampai sore baru selesai kegiatan. Ditunggu. Besok ya mas klasifikasinya," katanya.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.