Djawanews.com – Jalur Gaza dibombardir serangan udara Israel pada Selasa (19/4) pagi. Serangan ini menyusul serangan roket yang sebelumnya ditembakkan dari Palestina dan mengarah ke Israel.
Merespon serangan ini, Hamas membalas dengan menembaki pesawat-pesawat Israel. Saksi dan sumber keamanan di Jalur Gaza melaporkan, tidak ada korban luka dari pertempuran itu.
Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, menyebut, serangan itu menerjang 'situs-situs kosong'.
Qassem memberikan apresiasi kepada pasukannya karena telah memberikan perlawanan sengit.
"Selamat kepada orang-orang perlawanan yang menghadapi jet tempur dengan pertahanan anti-pesawat kami," ujar juru bicara Hamas, Hazem Qassem, dikutip dari AFP, Selasa 19 April.
Diberitakan sebelumnya, Israel mengatakan, milisi di Jalur Gaza menembakkan roket ke Israel pada Senin, 18 April.
Hamas membantah keterlibatan dalam serangan tersebut. Tetapi, Israel menuding Hamas bertanggung jawab atas segala serangan roket.
"Menanggapi serangan (Senin) ini, jet tempur IDF menyerang situs manufaktur senjata organisasi teroris Hamas di Jalur Gaza," terang tentara Israel.
Sirine roket juga sempat memecah keheningan di Kibbutz Nahal Oz pada Minggu (17/4). Militer Israel kemudian menyebutnya alarm palsu.
Namun, sirine kembali berbunyi di Kissufim dan Ein HaShlosha keesokan harinya. Pihaknya juga melaporkan ledakan di Dewan Regional Eshkol. Israel mengatakan, mereka berhasil menembak jatuh sebuah roket menggunakan sistem pertahanan udara.
"Sirine terdengar di daerah sekitar Jalur Gaza. Satu roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke wilayah Israel. Roket itu dicegat oleh Sistem Pertahanan Udara Iron Dome," tulis pernyataan pasukan Israel.
Dalam serangan itu, tidak ada orang yang dilaporkan tewas maupun terluka.