Djawanews.com – Tuan rumah Festival Lima Gunung (FLG) XX Desa Banyusidi, Magelang Riyadi mengungkapkan alasan pagelaran tahunan tersebut tetap digelar di tengah pandemi Covid-19.
"Bahasa Jawanya 'netepi wajib'. Kondisi apapun bagian tradisi ini tetap kita laksananakan walau sederhana," kata Riyadi dikutip dari laman resmi Pemkab Magelang.
Tahun 2021, FLG digelar sederhana dengan mengikuti protokol kesehatan ketat. Pesta rakyat yang biasanya diikuti ratusan orang tersebut, tahun ini berlangsung khidmat diikuti tidak lebih dari 50 orang.
Mengenakan busana Jawa, para peserta FLG tampak menjaga jarak dan mengenakan masker.
Mereka menggelar ritual doa di sumber mata air Telompak Dusun Gejayan Desa Banyusidi Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang.
Di mana sebelumnya, mereka menjalankan kirab bisu dari Padepokan Wargo Budoyo menuju sumber mata air yang berada di lembah Gunung Merbabu.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.