Djawanews.com – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil diangkat sebagai Bapak Badan Permusyawaratan Desa Indonesia. Pangangkatan ini merupakan sebuah penghormatan atas konsistensinya mendukung kegiatan BPD untuk kemajuan desa.
"Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih atas kehormatan yang diberikan kepada saya. Dianugerahi ‘Bapak BPD seluruh Indonesia," kata Ridwan Kamil di Bandung dikutip Antara, Jumat, 26 November.
Pemberian penghargaan ini dilakukan dalam acara penutupan Rapat Kerja Nasional Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di gedung Merdeka, Kota Bandung.
Dengan penunjukan ini, Ridwan Kamil mengaku lebih leluasa dan yakin memajukan desa, tidak hanya di Jabar tapi juga di seluruh Indonesia.
"Dengan kalung ini, artinya saya punya cara untuk membantu bapak-bapak di luar Jawa Barat," kata Ridwan Kamil yang juga mendesain Masjid Al Irsyad, terletak di Padalarang, Bandung Barat, Jawa Barat.
Ridwan Kamil memiliki beberapa gagasan yang siap dibagikan ke desa seluruh Indonesia. Misalnya pengembangan energi baru terbarukan (EBT) yang sudah diterapkan ke beberapa desa di Jawa Barat.
"Di Jabar ada kampung di puncak gunung tak ada listrik PLN, akhirnya kita bikin teknologi dari air sungai kecil. Jadi kalau masih ada desa Indonesia yang belum ada listrik saya banyak inovasi dari angin, dari air, dari matahari," kata Ridwan Kamil.
Alasan Ridwan Kamil sangat peduli dan cinta desa karena menurutnya masa depan ekonomi Indonesia salah satunya ada di desa. Apalagi dengan adanya revolusi industri 4.0 yang semakin mempermudah dan memperluas ekonomi desa.
Karena itu, Pemprov Jawa Barat mengeluarkan program Desa Digital. Harapannya, dengan konsep digital ini masyarakat desa tidak perlu lagi pindah ke kota untuk mendapatkan dan mencari rezeki.
"Desa adalah kekuatan besar dalam membangun Indonesia di masa depan, selanjutnya desa adalah tempat kita lahir, desa adalah tempat kita mengabdi melalui inovasi," kata Ridwan Kamil.
"Anak-anak milenial harus kembali ke desa, COVID-19 mengajarkan, di kota banyak penyakit, di desa sedikit penyakit. Revolusi 4.0 mengajarkan bisnis ekonomi bisa dilakukan di mana saja. Oleh karena itu tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia itulah masa depan Indonesia di desa," kata dia.