Djawanews - Gubernur Jawa Tengah mendorong para kepala daerah di wilayahnya jangan ragu mengambil kebijakan lockdown mikro jika situasi penyebaran Covid-19 sudah semakin menggila.
Jateng hari ini kedapatan peta berisiko tinggi penularan Covid-19 (zona merah) menjadi 13 wilayah. Padahal sebelumnya cuma ada delapan zona merah.
Zona merah di Jateng bertambah jadi 13 tempat, meliputi Kudus, Demak, Grobogan, Pati, Jepara, Blora, Pekalongan, Semarang, Brebes, Tegal, Sragen, Wonogiri, dan Kota Semarang.
Dia memberi saran supaya bupati dan wali kota memantau tiap hari peningkatan kasus penularan Covid-19. Lalu mengambil langkah antisipatif untuk merawat masyarakat. Mulai dari menambah tempat tidur isolasi dan ICU perawatan di rumah sakit.
Dikatakan Ganjar, berdasarkan evaluasi, penambahan tempat tidur isolasi, Jateng mencatatkan angka sekitar 40 persen atau lebih dari 3.000 unit. Selain itu, mikrozonasi pun perlu diberi perhatian ketat.
"Pengetatan akan tetap dilakukan, tetapi kita jauh lebih teknis dan antisipatif. Dengan naiknya kurva, tempat tidur ditambah. Mikrozonasi kita pelototi, bahkan kita sudah sampai dengan lockdown mikro. Kita sampaikan kepada bupati dan wali kota tidak usah ragu. Begitu di situ menunjukan data epidemiologis tinggi, kunci,” urainya.
“Rumah sakit darurat saat ini ada di Solo. Terus ini usulan dari Banyumas. Baru dua itu. ini lagi saya minta untuk kalkulasi termasuk menyiapkan sumber daya manusia dan sebagainya. Ini saya minta kabupaten kota untuk menyampaikan usulan kontijensinya,” imbuh Ganjar.