Djawanews - Mantan Ketua Umum FPI Ahmad Shabri Lubis diperiksa sebagai saksi dalam lanjutan sidang terdakwa Rizieq Shihab. Ketua majelis, Suparman Nyompa penasaran alasan Ahmad Shabri Lubis bergabung dan terus bertahan dengan Front Pembela Islam (FPI) dikala dia punya banyak kesibukan.
Ahmad Shabri Lubis menjadi ketua FPI sejak 2015 silam. Padahal saat itu, Ahmad Shabri Lubis juga jadi pimpinan sebuah pondok pesantren. Nyoman bertanya alasan Shabri Lubis gabung dengan FPI.
Kata Shabri Lubis, dia bergabung karena FPI dianggap memiliki tugas utama yang mulia. Terlebih, saat dia bergabung kondisi di sekitarnya sudah dianggap tak bermoral atau menyimpang dengan ajaran Islam.
"Saya tertarik bergabung di Front Pembela Islam karena tugas utamanya amar maruf nahi munkar," ucap Shabri.
"Saat itu awal-awal reformasi kita melihat ya mungkin dalam bahasa saya pemerintah dalam lose power dalam penegakan hukumnya. Waktu itu dengan alasan kebebasan, dengan alasan Hak Asasi Manusia, dengan alasan kebebasan berekspresi, judi di mana-mana, pelacuran di mana-mana, VCD porno di mana-mana, mabok di mana-mana," sambung dia.
Mendengar jawaban itu, hakim pun kembali mempetanyakan alasan Shabri Lubis masih bertahan di FPI. Padahal, kondisi saat ini sudah jauh lebih baik dari era reformasi.
"Kan itu saat reformasi, awal reformasi emang chaos di mana-mana, kini stabil keadaan keamanan stabil 2000-an. Saudara kan masih terus menerus di FPI. Nah apa alasan Saudara bertahan?" tanya hakim.
"Majelis hakim yang saya muliakan, di sini FPI dalam perjuangannya dia selalu ikuti aturan hukum negara dan agama, sehingga ketika hukum sudah berlaku maka dalam proses penegakan pergerakan kita selalu berdampingan kerja sama dengan aparat. Dan di FPI kita tak kenal dapat gaji, justru di FPI wajib setiap anggota berkorban dengan jiwa, dan hartanya dalam perjuangan FPI, jadi tidak ada gaji di FPI," kata Sabri.