Djawanews.com – Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana mengatakan akan membuat aplikasi ojek online jika terpilih di Pilkada 2024. Dengan aplikasi tersebut, kata Kun Wardana, tidak ada lagi pemotongan komisi untuk para pengemudi ojol.
"Rencananya kita ingin membuat aplikasi ojek online. Dengan memberikan kesejahteraan yang lebih bagi para ojol. Yaitu dengan tidak adanya potongan untuk para ojol," ucap Kun dalam debat kedua Pilgub Jakarta.di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara, Minggu, 27 Oktober.
Selain itu, Kun mengungkap akan memberikan bantuan BPJS Kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan untuk ojol sebagai jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian gratis.
Di sisi lain, Kun menyebut bakal mengubah aplikasi Jakarta Kini (JAKI) milik Pemprov DKI menjadi super apps atau super portal yang mencakup layanan kesehatan, pendidikan, keuangan, hingga transportasi.
"Di sini kita akan menggunakan aplikasi ini untuk berbagai hal. Pengadaan barang dan jasa, pengeluaran keuangan dan transparansi anggaran, dan pajak negara dan seterusnya," urainya.
Lebih lanjut, Kun menekankan bahwa optimalisasi ekonomi digital diperlukan untuk bisa meningkatkan pekerjaan yang inklusif, meningkatkan kesetaraan, dan meningkatkan kesejahteraan sosial.
"Untuk bisa memungkinkan ekonomi digital ini tumbuh, maka perlu keberanian infrastruktur digital. Untuk itu, kita akan memberikan internet gratis untuk setiap rumah di Jakarta," jelas Kun.
"Kemudian, kita juga akan memagari dengan teknologi yang bisa menyaring konten-konten negatif dengan juga melihat traffic yang ada, dan ketiga dengan regulasi," tambahnya.
Sebagai informasi, debat kedua pada malam ini bertema ekonomi dan kesejahteraan sosial. Peserta debat tersebut adalah pasangan calon (paslon) Gubernur-Wakil Gubernur nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono, paslon nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno.
Selama masa Pilgub Jakarta, KPU menggelar tiga kali debat pasangan calon. Debat pertama digelar pada 6 Oktober lalu, bertemakan penguatan ketahanan budaya; pembangunan SDM; hingga program untuk perempuan, anak, kaum marjinal, dan disabilitas. Sementara, debat terakhir digelar pada 17 November.