Djawanews.com – Beredar di media sosial video yang merekam tindakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) membongkar paksa kamar di rumah jabatan (rujab) Gubernur Sulsel nonaktif Nurdin Abdullah.
Dalam video yang beredar, terlihat seorang pria yang mengaku sebagai keluarga Nurdin Abdullah tidak terima dengan tindakan Kabag Rumah Tangga Pemprov Sulsel Kasman awalnya diprotes oleh pria yang mengaku sebagai keluarga Nurdin Abdullah. Kemudian Kasman menjelaskan memiliki kewenangan mengetahui kondisi di rujab Gubernur.
"Semua titik-titik di sini saya harus tahu," ucap Kasman dalam potongan video viral.
Meskipun demikian keluarga Nurdin yang memakai kaus hitam itu tetap tak mengizinkan Kasman dan stafnya melakukan pembongkaran. Dia menyinggung etika Kasman.
"Saya persilakan, Bapak, kalau Bapak punya etika (minta izin duluan) baik-baik sama saya," ucap pria tersebut.
Kasman langsung menjawab bahwa ia merasa tak perlu meminta izin. "Kenapa saya harus minta izin sama Bapak," katanya.
Kemudian pria keluarga Nurdin Abdullah itu mengatakan kamar yang akan dimasuki merupakan kamar yang memiliki privasi keluarga Nurdin Abdullah.
"Di dalam itu ruangan keluarga, Pak, ruangan privasi, Pak, betul," kata pria tersebut.
"Ada foto kakak saya tidak pakai jilbab, Pak. Kau lihat, stafmu lihat, jadi itu tidak boleh," katanya lagi.
Atas penjelasan itu, Kasman mengaku dia dan stafnya datang bukan untuk melihat foto-foto tersebut. Selanjutnya pria keluarga Nurdin Abdullah meminta waktu menutup foto-foto yang ia maksud.
"Saya paling tidak masuk, saya tutup semua foto apa segala macam baru Bapak masuk, Pak, nggak boleh begitu," ungkap pria itu.
Kasman pun setuju dengan permintaan keluarga Nurdin Abdullah tersebut.
"Okelah, sekarang kita (silakan). Saya mau bongkar itu, mau buka itu anunya," jelas Kasman.
Sedangkan dalam potongan video viral, tampak sejumlah petugas yang memasang gagang pintu yang sebelumnya dibongkar.
Sementara itu, pihak Pemprov Sulsel punya jawaban tersendiri terkait video viral itu. Pemprov menyatakan kamar yang disasar sebenarnya bukan kamar pribadi Nurdin Abdullah atau ruangan kerja Nurdin, melainkan kamar VVIP, yang sewaktu-waktu bisa digunakan jika ada tamu.
"Yang dibuka itu bukan ruangan kerja atau kamar pribadi NA (Nurdin Abdullah), melainkan ruangan atau VVIP tamu," ujar Kepala Biro Umum Setda Sulsel Idham Kadir dalam keterangannya, Selasa, 7 September.
Terkait dengan pembongkaran kamar, Idham mengatakan bahwa yang dilakukan hanyalah pengecekan hingga pergantian mata kunci kamar, dan bukan pembongkaran.