Djawanews.com – secara resmi pemerintah telah menetapkan larangan mudik 2021 dimulai pada tanggal 6-17 Mei 2021, seluruh masyarakat dilarang mudik untuk meminimalisir penularan Covid-19.
Pemerintah juga telah memberlakukan pengetatan persyaratan pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) yang berlaku mulai 22 April-5 Mei dan 18-24 Mei 2021.
selama larangan mudik, semua transportasi untuk mudik akan dilarang untuk beroprasi kecuali untuk kepentingan mendesak. Anggota Polri juga akan menyekat ruas jalan di jalan tol, jalan provinsi, dan jalan kabupaten/kota.
Tercatat 338 titik penyekatan telah disiapkan di seluruh Lampung, Jawa, dan Bali. Diharapkan masyarakat tidak bandel dan jangan nekat untuk mudik.
Bagi masyarakat yang nekat tetap mudik selama periode larangan mudik 2021, polisi tak segan memberikan sanksi mulai dari diputarbalikkan hingga membayar denda.
Berikut sanksi bagi warga yang nekat mudik selama priode larangan mudik 2021:
- Masyarakat yang mudik menggunakan mobil pribadi akan diputarbalikkan sesuai Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2021.
- Mobil pribadi yang mengangkut penumpang akan dikenakan sanksi kurungan penjara selama dua bulan atau denda Rp 500.000 sesuai Pasal 308 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009.
- Mobil angkutan barang yang mengangkut penumpang akan diberi sanksi kurungan pidana selama satu bulan atau denda maksimal Rp. 250.000 sesuai pasal undang-undang no 22 tahun 2009.
Selain itu terdapat kendaraan yang diperbolehkan melintas selama pelarangan mudik 2021, diantaranya, ambulan, mobil jenazah, pemadam kebakaran, kendaraan pimpinan lembaga tinggi negara, kendaraan yang mengangkut logistik, dan lain sebagainya.
Peraturan pemerintah mengenai larangan mudik, bermaksud untuk mengurangi persebaran virus covid. Ingin tau informasi lainnnya?, pantau terus djawanews.