Djawanews - Warga yang tinggal di Ancol, Jakarta Utara, membubarkan demo boikot Indomaret dan menuntut pembayara THR tahun 2020. Warga takut aksi yang dilakukan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di depan Kantor Cabang Jakarta, PT Indomarco Prismatama ini malah bikin klaster Covid-19 yang baru.
Siang tadi, massa berkumpul untuk menuntut Indomaret membayar THR tahun 2020 secara penuh dan meminta salah satu mantan pegawai Indomaret, Anwar Bessy kembali dipekerjakan. Pukul 11.00 WIB, pendemo berbaris dan membentangkan spanduk "Boikot Indomaret atau #bebaskanAnwarBessy".
Demo ini dijaga 150 personel gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP. Demonstran diminta mengatur barisan supaya lalu lintas tidak macet.
Saat orasi baru dimulai, datanglah warga setempat menghampiri massa. Mereka menolak aksi unjuk rasa di lingkungan tempat tinggalnya karena khawatir terhadap penularan Covid-19.
"Kita kan lagi berperang virus COVID. Ini ujug-ujug mereka datang, orang luar, bikin kerumunan disini. Nah, ini yang kita tolak," ujar Ketua RW 01 Kelurahan Ancol Asmawar.
Asmawar mengaku tidak menyalahkan aksi buruh dalam menyuarakan tuntutan. Hanya saja, warga tak ingin ada kerumunan di tengah pandemi COVID-19. Terlebih, para pendemo belum melakukan tes COVID-19.
"Jangan berkerumun. Nanti kan jadi klaster baru. Kita enggak mau. Tanggung jawab kami terhadap lingkungan. Bubarkan aksi ini. Kalau salurkan aspirasi, salurkanlah dengan cara yang baik," lanjut dia.