Djawanews.com – Calon Presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris dan lawannya dari Partai Republik Donald Trump untuk pertama kalinya berhadapan dalam debat Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024. Keduanya terlihat bersalaman san saling sapa sebelum debat dimulai.
"Mari kita berdebat dengan baik," kata Harris saat Ia berjalan ke arah Trump dan mengulurkan tangannya, melansir CNN 11 September.
"Senang bertemu dengan Anda. Selamat bersenang-senang," sambut Trump menanggapi Harris.
Debat mantan presiden Trump dengan petahana wakil presiden Harris ini digelar di National Constitution Center, Philadelphia dengan oleh David Muir dan Linsey Davis, pada Selasa malam waktu setempat dan tanpa dihadiri penonton, mengutip Reuters.
Mengawali debat dengan permasalah ekonomi, Harris mengatakan memiliki rencana untuk membantu warga Amerika yang khawatir dengan ekonomi sementara Trump menekankan tarif.
Wapres Harris menekankan, Ia memiliki rencana untuk membantu keluarga-keluarga Amerika yang mengaku khawatir dengan ekonomi dan biaya hidup.
"Saya percaya pada ambisi, aspirasi, dan impian rakyat Amerika," katanya.
Memuji rencananya untuk membangun "ekonomi peluang," termasuk usulannya untuk membuat perumahan lebih terjangkau dan memperluas kredit pajak anak.
Wapres Harris menyerang proposal mantan presiden Trump, seperti memberikan pemotongan pajak kepada perusahaan dan berpendapat hal itu akan merugikan keluarga kelas menengah Amerika.
Trump telah berjanji untuk memperpanjang pemotongan pajak dari Tax Cuts and Jobs Act tahun 2017, terutama keringanan pajak penghasilan individu TCJA dan mengurangi tarif pajak perusahaan.
Trump menanggapi dengan mengulangi klaimnya, ia akan mengenakan tarif pada negara-negara lain, seperti China. Dia juga menunjukkan Presiden Joe Biden tetap mempertahankan tarif tersebut.
Mantan presiden tersebut juga menekankan tingginya tingkat inflasi di bawah Pemerintahan Biden-Harris, mengatakan hal itu telah menjadi "bencana bagi masyarakat, bagi kelas menengah, dan juga bagi semua kalangan."