Djawanews.com – Tidak lama setelah Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Wendy Sherman meninggalkan Tianjin, di hotel yang sama Kementerian Luar Negeri China mengadakan pertemuan dengan delegasi Taliban pada 28 Juli lalu.
Selain soal China bekerja sama dengan Taliban untuk mendukung rekonstruksi Afghanistan, ada hal lain yang menjadi sorotan dunia internasional.
"Taliban di Afghanistan adalah kekuatan militer dan politik yang penting dan kemungkinan akan memainkan peran yang penting dalam proses rekonsiliasi dan rekonstruksi di Afghanistan," kata Menteri Luar Negeri China Wang Yi selama pembicaraan dengan delegasi Taliban yang dipimpin Mullah Abdul Ghani Baradar, dikutip Djawanews dari Detik.com, Kamis, 12 Agustus.
Sebelumnya, pertemuan Sherman dan Wang serta pejabat Kementerian Luar Negeri lainnya meminta China bekerja sama dengan AS dalam masalah regional, termasuk Afghanistan dan Iran.
Pengamat diplomatik melihat China sebenarnya masih jauh untuk mengakui Taliban sebagai pemerintah yang sah, namun langkah itu merupakan strategi jika ada kemungkinan pengambilalihan kekuasaan ketika rekonsiliasi gagal.
Kerja sama antara China dengan Taliban itu dipandang sebagai upaya kontra terorisme dan ekonomi di wilayah tersebut.
"Taliban dapat memainkan peran unik dalam menahan ancaman keamanan oleh Gerakan Islam Turkestan Timur (East Turkestan Islamic Movement/ETIM) ke China," kata Gu Dingguo, peneliti East China Normal University.