Jakarta, (5/1/2020) – Memasuki awal tahun 2020, publik dihebohkan dengan kapal-kapal China yang melanggar Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) di laut Natuna yang merupakan wilayah Indonesia. Pemerintah RI bersikap tegas terkait pelanggaran ini.
Pemerintah menyatakan klaim China terhadap Natuna tidak berdasar serta tak diakui United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS).
RCC ngotot memiliki hak atas laut Natuna
Sebelumnya, Jubir Menteri Luar Negeri Republik Rakyat China, Geng Shuang mengatakan, pihaknya menentang secara tegas negara manapun, organisasi, atau individu yang menggunakan arbitrasi tidak sah untuk merugikan kepentingan China.
“Saya ingin menegaskan bahwa posisi dan dalil-dalil China mematuhi hukum internasional, termasuk UNCLOS. Jadi apakah Indonesia menerima atau tidak, itu tak akan mengubah fakta objektif bahwa China punya hak dan kepentingan di perairan terkait,” kata Geng dalam keterangan pers rutin di Beijing, pada Kamis (2/1/2020).
Geng malanjutkan, pihaknya tidak menerima atau mengakui keputusan pengadilan arbitrase internasional yang menganggap klaim China atas Laut China Selatan adalah ilegal.
Sikap RRC yang ngotot memiliki hak dan kedaulatan di perairan Natuna membuat beberapa tokoh seperti Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto angkat bicara.
Jokowi sebut tak ada kompromi
Presiden Jokowi menyebut tak kan ada kompromi dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia. Kendati demikian, upaya penanganan klaim China atas laut Natuna akan dilakukan dengan diplomasi damai.
“Berdasarkan arahan Presiden, pemerintah Indonesia bersikap tegas sekaligus memprioritaskan usaha diplomatik damai dalam menangani konflik di laut Natuna,” Kata Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman, melansir Detik.com, pada Sabtu (4/1/2020).
Prabowo bersikap tenang
Sementara itu, Menhan Prabowo Subianto menyikapi dengan santai masalah tersebut. Ia menilai, semua orang harus tenang, tidak akan ada yang terusik karena masalah ini, termasuk investasi dari negeri Tirai Bambu itu.
“Kita cool saja. Kita santai kok ya,” ungkap Prabowo di Jakarta, Jumat (3/1/2020).
Mantan rival Jokowi di Pilpres 2019 ini menyatakan, Kemenhan tengah mengupayakan semua masalah di laut Natuna dapat selesai dengan baik. Dengan cara damai tentunya. Sebab, Prabowo menganggap China merupakan salah satu negara sahabat.