Beberapa hari yang lalu, seorang pengguna twitter @ame_rrr menceritakan kondisinya yang sedang sakit leher akibat bekerja terlalu lama di depan laptop.
Ame menulis dirinya mengalami Cervical Syndrome karena sering duduk di depan laptop tanpa melakukan peregangan. Kini, ia harus menjalani fisioterapi akibat sakit yang dideritanya itu.
“Jadi ada yang nanya, gue sakit apa. Alhamdulillah yang sakit literally fisik wak, bukan badan yang di dalam, namanya adalah servical syndrome, yang kena adalah syaraf leher,” ujar Ame di akun Twitter pribadinya.
Mengenal Penyakit servical syndrome
Terlalu banyak pekerjaan membuat karyawan harus duduk lebih dari delapan jam di depan laptop, komputer, ataupun gawai. Adapun sisanya digunakan untuk duduk di kendaraan, untuk makan siang, makan malam dan diakhiri dengan tidur.
Tubuh yang terlalu banyak duduk tanpa diiringi dengan peregangan bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, salah satunya adalah gangguan tulang belakang alias Cervical Syndrome.
Penyakit ini terjadi karena adanya perubahan pada tulang belakang dan jaringan lunak yang mengelilinginya. Kondisi ini menyebabkan saraf tulang belakang menjadi tertekan dan menimbulkan perasaan nyeri.
Melansir CNN Indonesia, pada umumnya, Cervical Syndrome banyak menyerang orang yang sudah tua. Lebih dari 85 persen, gangguan tulang belakang menyerang mereka yang berusia lebih dari 60 tahun.
Akan tetapi, penerapan pola hidup yang kurang gerak, terutama bagi pekerja yang duduk lebih dari sepertiga hari di depan layar laptop, membuat anak muda banyak terjangkit penyakit ini.
Gejala utama dari penyakit ini adalah rasa nyeri di bagian belakang tubuh, mulai dari leher belakang, pundak, hingga ke punggung.
Kondisi ini akan membuat otot di bagian leher menjadi semakin tegang, gerak leher semakin terbatas, telinga berdengung, sakit kepala dan penglihatan semakin kabur.
Spesialis Ortopedi Adrian Khu cara agar terhindar dari penyakit Cervical Syndrome adalah memperbaiki postur tubuh saat duduk di depan kompoter.
Ia mengimbau untuk duduk dengan posisi punggung tegak dan pandangan lurus ke depan, dan menghindari posisi terlalu menyandar ataupun terlalu bungkuk karena dapat mengubah struktur tulang belakang.
“Jadi posisi komputernya jangan terlalu rendah dan jangan terlalu sering menunduk melihat ponsel juga,” kata Adrian dikutip dari CNN Indonesia, Jumat (29/11/2019).
Ia menambahkan, saat sedang sibuk bekerja, karyawan dianjurkan untuk meluangkan sedikit waktu guna melakukan peregangan setiap dua jam sekali.
Meskipun sepele, aktivitas ini dapat menjaga tubuh tidak tegang dan bebas dari stres.
Sebagian besar dari kasus penyakit cervical syndrome dapat diobati dengan obat anti nyeri yang dikombinasi dengan anti radang. Selain itu, pasien juga dapat melakukan terapi fisik. Namun jika tidak ada perubahan, jalan terakhir adalah dengan operasi.