Djawanews.com – Sri Murti, warga Bandar, Batang, Jawa Tengah menceritakan pengalaman merawat dua buah hatinya yang mengidap thalasemia.
Thalasemia merupakan kelainan darah yang diturunkan secara genetis dari orang tua. Kelainan ini membuat penderitanya mengalami anemia atau kurang darah.
Akibatnya, penderita thalasemia kerap mengalami gejala kesehatan seperti mudah merasa lelah, gampang mengantuk, hingga sesak napas.
Para penderitanya, diwajibkan minum obat kelasi besi secara rutin setelah menjalani transfusi darah. Tujuannya menghindari penumpukan zat besi dalam darah.
“Keseharian merawatnya seperti anak normal biasa, hanya saja lebih memperhatikan dalam minum obat kelasi besi untuk mengurangi penumpukan zat besi akibat transfusi,” kata Sri Murti dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng.
“Anak pertama ketahuan mengidap thalasemia sejak kelas 5 SD, sedangkan anak kedua sejak TK. Pertama mengetahui anak thalasemia saya menangis, akan tetapi selanjutnya kita ikhtiar saja untuk tranfusi darah sesuai saran dokter dan ikhlas saja menjalaninya,” tambahnya.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.