Djawanews.com - Berompi tulisan 'Jakarta Kota Kolaborasi', Gubernur DKI Anies Baswedan datang ke TPU Rorotan yang disiapkan khusus untuk jenazah Covid-19. Beberapa hari lalu, tanah ini masih berbentuk hamparan lapangan luas, tapi...
"Sore kemarin, saat masuk ke pemakaman para syuhada ini terasa pangling. Hanya dalam hitungan hari, hamparan tanah lapang itu berubah jadi deretan kuburan yang amat banyak," kata Anies melalui akun media sosialnya. Anies datang ke TPU Rorotan pada Kamis, 15 Juli kemarin.
Pada Kamis kemarin, kata Anies petugas Distamhut sudah menguburkan 281 jenazah. Sedangkan hari ini, angka kematian di DKI akibat Covid bertambah 132 orang.
"Jangan pernah anggap laporan kematian itu sekadar angka... itu adalah kisah pilu ribuan keluarga. Orang tercinta yang sebulan lalu masih bugar & bahagia. Semua berubah," sambung Anies yang datang ke tempat ini tidak memakai APD namun bermasker dobel.
Di TPU ini, Anies bertemu dengan dua orang, seorang perempuan berkerudung dan pria berjaket ojol dengan kopiah putih. Mereka sedang berjongkok, tangan menengadah dengan lantunan doa yang terdengar pelan.
Berjalan perlahan, Anies coba mendatangi mereka. Duduk duduk dan melingkar sambil ikut mengamini doa mereka. Usai doa, ibu berkerudung bercerita kepada Anies.
"Ini makam Ayah. Kalau makam Emak di sebelah sana,” sambil menunjuk sisi barat, 50-an meter jaraknya.
Di makam Ibunya, juga sedang dikelilingi cucu dan anggota keluarga lain. Air matanya terus mengalir, kerudung merah itu telah basah jd penyeka air mata.
"Yang berat tu, Pak, kami nggak bisa nemenin di akhir-akhir Ayah. Nggak bisa ngebimbing. Nggak bisa mandiin. Kami cuma bisa ke sini sesudah Ayah dikubur," Ia anak sulung. Lelaki berjaket ojol, dia adiknya.
"Kurangi bepergian jika tidak ada urusan mendesak. Jangan anggap covid sepele, seakan hanya ada di berita. Kami sudah jadi saksi begitu banyak yang mengentengkan Covid, lalu dalam hitungan hari berubah duka," pinta Anies.