Megawati mengusulkan Kabinet Zaken dalam menanggapi wacana menteri milenial. Simak artikel selengkapnya.
Dalam perumusan kabinetnya nanti, Presiden Joko Widodo sempat membahas beberapa wacana saat melakukan pertemuan degan TKN Jokowi-Amin. Salah satunya adalah wacana yang menyebutkan jika Jokowi benar menjabat lagi, posisi menteri akan mengambil dari kalangan milenial atau generasi muda. Sebagai partai yang mengusung Jokowi, PDIP berbicara konsep kabinet zaken yang basisnya diisi oleh orang-orang berpotensi, bukan menitikberatkan pada faktor umur.
Kabinet Zaken menjadi salah satu usulan Megawati yang menanggapi wacana calon menteri Jokowi 2019 yang akan mengajak generasi milenial.
Dikutip dari news.detik.com, Sekretaris Bidang Pendidikan dan Pelatihan DPP PDIP Eva Kusuma Sundari mengonfirmasi wacana Megawati tersebut. “Kan Bu Mega (Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri) bersama BPIP sudah ke Pak Jokowi untuk mengajukan konsep tentang kabinet zaken. Kabinet zaken itu basisnya kompetensi, kapasitas, kapabilitas, dan itu saya pikir pas.” (13/5/2019).
Eva juga berpendapat bahwa calon menteri kabinet Jokowi 2019-2024 harus seorang yang paham dan mengerti bagaimana menerapkan Nawacita ke dalam program kerjanya. Eva mencontohkan isu perempuan di program Nawacita yang menjadi perhatiannya.
Eva juga mengatakan bahwa kabinet zaken akan berisi para profesional yang mumpuni di bidangnya. Sehingga generasi milenial sangat memungkinkan untuk terjun ke dalam kabinet kerja Jokowi. Namun dalam pelaksanaannya, kabinet zaken lebih mengutamakan orang yang memiliki kompetensi, kapasitas, dan kapabilitas, bukan hanya karena sosoknya yang berasal dari milenial.
“Jadi maksudnya lebih luas kan kalau zaken (kabinet) itu tadi, berbasis pada kompetensi. Jadi muda, tua, laki, perempuan go a head you show, karena Nawacita-nya sudah keluar tinggal siapa yang bisa mencapai output yang ada di Nawacita itu yang kemudian diteliti,” kata Eva menjelaskan.
Dalam PDIP sendiri, banyak terdapat kader yang tidak hanya berasal dari generasi milenial, namun juga memiliki kompetensi di bidangnya. “Lihat saja yang daftar, dan 30 persen yang masuk ke caleg kan orang-orang anyar, orang-orang baru usia muda, jadi menurutku PDIP tidak kekurangan stok, karena pada posisi yang diuntungkan elektabilitasnya paling tinggi. Misalkan ya PSI yang mengklaim banyak orang muda ke dia, ternyata kan paling banyak menurut Kompas kan ke PDIP orang mudanya,” ungkap Evi.
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf, Johnny G Plate, juga pernah membicarakan wacana menteri berusia muda di Kabinet Jokowi. Dalam beberapa pertemuan, Johnny mengungkapkan bahwa memang ada pembahasan mengenai regenerasi kepemimpinan para menteri atau calon menteri dari tokoh-tokoh muda.
Meskipun sempat beberapa kali membicarakan wacana calon menteri Jokowi 2019 dari generasi milenial, namun Johnny juga memastikan bahwa belum ada keputusan resmi terkait hal tersebut. Terlebih lagi mengenai daftar nama kandidat menteri-menteri milenial. Pihak yang menjadi koalisi Jokowi telah menyerahkan keputusan tersebut sepenuhnya kepada Jokowi