Tahun ini menjadi tahun yang sangat menyedihkan bagi para calon Jemaah Haji. Gagal berangkat karena pandemi. Terdapat sekitar 221.000 calon jemaah haji asal Indonesia tahun 2020 yang gagal berangkat ke Arab Saudi. Banyak sekali dari mereka mengungkapkan rasa kekecewaan.
Mereka Yang Dirundung Kecewa
Berikut ini kutipan wawancara dengan beberapa calon Jemaah yang diambil dari beberapa media,
“Kecewa sekali. Bapak delapan tahun menunggunya. Tiba-tiba tahun ini ada musibah seperti ini. Tidak bisa digambarkan, bapak sedih,” kata Slamet Riyadi, salah seorang calon jemaah haji.
Sementara itu Memed, calon jemaah haji dari Karawang, Jawa Barat, memahami alasan pemerintah membatalkan haji.
“Saya kecewa dengan keputusan itu tapi mau bagaimana lagi? Manusia yang merencanakan, Yang Maha Kuasa yang menentukan.
“Saya berharap masih sehat, diberikan kekuatan, dan kesehatan sehingga tahun depan bisa berangkat haji,” kata Atim calon jemaah haji dari Karawang yang telah menunggu giliran menunaikan ibadah haji selama delapan tahun kepada wartawan BBC News pada Selasa (02/06).
Berharap berangkat tahun depan
Pengamat haji dan umrah dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dadi Darmadi, mengingatkan pemerintah agar memastikan bahwa jemaah haji tahun ini dapat berangkat tahun depan. Harapan ini tentunya harus dipastikan agar ini tidak menjadi satu polemik yang besar.
“Mudah-mudahan tahun depan (virus corona) cepat berlalu. Kita semua dikasih kesehatan, panjang umur dan yang ditunda sekarang mungkin tahun depan bisa bareng-bareng lagi berangkat,” kata Slamet Calon Jemaah Haji DIkutip dari BBC News.
Mengingatkan Kisah Al-Muwafaq Dan Dialog Dua Malaikat
Tentunnya ini mengingatkan kita pada satu kisah tentang dialog dua malaikat dan Al Muwafaq. Berikut kutipan yang diambil dari NU or id. Situs resmi NU.
“Kala itu, Ibnu Mubarak sedang berbaring di pelataran Masjidil Haram. Hatinya begitu lega karena ia baru saja usai melaksanakan rangkaian ibadah haji. Dari mulai ihram, tawaf, sa’i, hingga tahallul telah dilakoninya dengan khusyuk dan penuh hikmat. Dalam hatinya, ia berharap besar hajinya dapat diterima oleh Allah dengan predikat haji yang mabrur. Tak terasa, rasa kantuk mengelabuhi pandangannya hingga ia tertidur pulas. Dalam tidurnya itu, ia bermimpi mendengar dua malaikat yang sedang bercakap-cakap. “Ada berapakah kaum muslim yang haji pada tahun ini?” tanya seorang malaikat. “Kurang lebih, ada sekitar 700 ribu orang,” jawab yang “Berapakah yang diterima oleh Allah?” “Tidak ada sama sekali,” jawab malaikat itu kembali. Seketika malaikat yang bertanya itu pun termenung. Membayangkan betapa nahasnya nasib jamaah haji tahun itu. Ibadah haji yang mereka lakukan dengan hikmatnya, ternyata di mata Allah tak ada nilainya. Pun dengan Ibnu Mubarak yang sedang mendengarkan percakapan tersebut. Tak berselang lama, segera malaikat tersebut menimpali perkataannya, “Namun, akibat amal salah seorang yang batal haji di tahun ini. Seluruh ibadah haji jamaah tahun ini diterima oleh Allah subhanahu wata’ala ” “Siapakah orang tersebut” tanya malaikat satunya penasaran. “Ia adalah Al-Muwafaq”
Sumber kutipan : islam.nu.or.id
Hal tersebut juga diceritakan oleh Penulis buku “Tak di Ka’bah, di Vatikan, atau di Tembok Ratapan. TUHAN ADA DI HATIMU”, yaitu habib Husein Ja’far Hadar. Ceritanya adalah sama. Beliau mengungkapkan cerita tersebut di dalam akun youtube “Jeda Nulis”.
Dari cerita tersebut tentunya mengingatkan kita pada kasih saying Alloh SWT terhadap umatnya. Dia yang teguh dia yang yakin dan dia yang terbuka hatinya.