Djawanews.com – Anggota Brimob Polda Sulawesi Tenggara, Ipda Imam Agus Husein, dikabarkan meninggal dunia usai pengamanan demo mahasiswa di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Menanggapi kabar tersebut, Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, menegaskan penyebab Ipda Imam meninggal tak berkaitan dengan aksi pengamanan saat demo.
Dedi pun membantah kabar anggota Brimob di Kendari itu meninggal karena bentrokan dengan massa unjuk rasa.
Ia mengatakan, anggota polisi itu meninggal karena mengalami kecelakaan setelah kegiatan pengamanan demo di Kendari.
"Meninggalnya karena insiden kecelakaan yang mengakibatkan yang bersangkutan mengalami benturan. Setelah dievakuasi diberi petolongan, dikasih perawatan yang bersangkutan meninggal dunia."
"Bukan (karena bentrok massa). Setelah mengamankan unjuk rasa, ada accident atau kecelaakaan mengakibatkan benturan fisik kena mobil."
"Tapi, dievakuasi dicoba ditolong, meninggal dunia dalam proses perawatan di rumah sakit, " kata Dedi, dalam tayangan langsung YouTube Kompas TV, dikutip dari tribunnews.com, Senin 11 April.
Atas nama institusi Polri, Dedi juga mengucapkan belasungkawa atas meninggal Ipda Imam.
"Meninggalnya satu anggota di Polda Kendari itu terkait dengan kami juga. Kami turut belasungkawa," ucapnya.
Sebelumnya, dikabarkan seorang perwira pertama Polri, Ipda Imam Agus Husein, meninggal dunia setelah pengamanan demo mahasiswa di Kota Kendari.
Ipda Iman adalah Perwira Unit Detasemen Gegana Brimob Polda Sultra.
Perwira Korps Brimob ini meninggal dunia di Rumah sakit Bhayangkara III Kendari sekitar pukul 17.30 Wita. Ia meninggal dunia usai pengamanan demo mahasiswa.