Djawanews.com – Anggota keluarga dari Bryan Yoga Kusuma, anak Komisaris Utama Bank Jatim Suprajarto memberi klarifikasi atas keterangan polisi yang menyebut Bryan kabur dari Polres Sleman.
Anung Prajotho selaku Perwakilan Keluarga Bryan Yoga Kusuma mengatakan kejadian itu terpaksa dilakukan karena ada tindakan penganiayaan.
“Perlu kami luruskan bahwa Bryan terpaksa mencoba keluar dari Polres karena saat di Polres, Bryan mendapatkan siksaan dan pemukulan dari setidaknya dua oknum polisi yang nama-namanya sudah diketahui oleh pengacara kami,” ujar Anung dalam keterangan tertulis, Ahad, 5 Juni.
Anung juga memaparkan keluarga memutuskan akan segera membuat laporan polisi. Pihaknya juga mengharapkan adanya keadilan yang bisa ditegakkan dalam persoalan ini.
“Polisi sebagai pengayom dan pelindung masyarakat, seharusnya melindungi dan bukan malah melanjutkan penganiayaan berat bahkan di Kantor Polres. Apalagi korban bukan merupakan seorang penjahat,” tuturnya.
Anung menyatakan bahwa pihak keluarga prihatin dan merasa sedih. Hal ini disebabkan karena korban diduga tidak mendapatkan perhatian dan empati dari Kapolres Sleman untuk menghubungi orang tua korban.
Keterangan Kapolres Sleman Soal Bryan Yoga Kusuma
Kapolres Sleman Ajun Komisaris Besar Polisi Achmad Imam Rifai menjelaskan bahwa pihak Reserse Kriminal (Reskrim) telah melakukan pengecekan terhadap korban pada Sabtu (4/06) pukul 11.00 WIB. Achmad mengungkapkan korban masih dalam penanganan dokter di RSUD Sleman dan belum bisa memberi keterangan.
“Bahwa saat diamankan piket reskrim korban melarikan diri ke arah keluar Polres Sleman dan sempat tertabrak mobil yang berlalu-lalang,” ujarnya.
Propam Polda telah memeriksa anggota polisi yang diduga menganiaya korban. “Terkait adanya dugaan pemukulan terhadap korban oleh anggota polisi telah dilakukan pemeriksaan Propam Polda,” ujarnya.
Menurut kronologi Polres Sleman, korban terlibat adu mulut dengan pengunjung lain yang berujung perkelahian dan hingga pengeroyokan di Holywings Sleman, pada Sabtu, 4 Juni 2022. Aksi tersebut disaksikan oleh Albert dan Agus, kemudian pihak keamanan kafe melerai dan korban dibawa ke piket Reskrim Polres Sleman dengan saksi satu orang.
Berdasarkan keterangan dari Anung, saat itu Bryan Yoga Kusuma dan temannya, Albert Wijaya, Aprio Rabadi, Yogi Adhika Pratistha dan Irawan datang ke Holywings. Seseorang berinisial C dan L yang terlibat berkelahi dengan Bryan menawarkan untuk menyelesaikan masalah di Polres Sleman.
Justru ketika berada di kantor polisi, penganiayaan malah bertambah. Albert Wijaya yang sempat meminta pertolongan kepada polisi lain yang ada di Polres, diduga malah diabaikan.
Keluarga baru mengetahui keadaan Bryan Yoga Kusuma pada Sabtu pagi saat sedang dirawat di RSUD Sleman. “Bryan saat ini sedang mendapatkan perawatan intensif di RS Bethesda Yogya setelah sebelumnya dirawat di RSUD Sleman,” kata perwakilan keluarga, Anung Prajotho lewat keterangan tertulis, Sabtu, 4 Juni.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.