Dilansir dari blog.netray.id: Seorang enumerator Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2022 kecewa dengan penyelenggaraan survei oleh BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional). Kekecewaan tersebut ia ungkapkan melalui sebuah utas di linimasa Twitter yang lantas mendapat respon tinggi dari warganet.
Media Monitoring Netray memantau kata kunci “brin” dan “sdki2022” di kanal Twitter dan News. Tujuannya adalah untuk melihat secara umum bagaimana eksistensi BRIN di ranah media digital dalam negeri. Terutama setelah wacana kekecewaan enumerator tersebut beredar di internet.
Pemantauan kata kunci ini dilakukan selama periode 4 November hingga 10 November 2022. Di kanal Twitter, Netray menemukan setidaknya 8.822 twit telah diunggah warganet dengan puncak perbincangan terjadi pada tanggal 9 November 2022.
Impresi atas twit-twit tersebut terpantau berjumlah 61,4 juta kali dalam bentuk reply, retweet, dan favorites. Ada lebih dari 3 juta akun terpantau ikut berpartisipasi dalam perbincangan ini. Secara potensial twit yang mengandung kata kunci tersebut dapat menjangkau setidaknya 69,6 juta akun Twitter berbahasa Indonesia. Adapun perbincangan didominasi oleh sentimen negatif.
Sebanyak 4.742 twit bersentimen negatif berhasil dihimpun dan sebagian besar terkonsentrasi pada saat peak time. Twit dengan sentimen negatif terpantau mulai merangkak naik sehari sejak tanggal 8 November 2022. Dari pantauan Netray, peningkatan sentimen negatif ini dipicu oleh twit dari enumerator survey BRIN di atas.
Pemantauan BRIN dan Kekecewaan Enumerator Survei
Kata kunci ‘brin’ yang memuncak pada tanggal 9 November 2022 cukup menarik perhatian. Pasalnya pada tanggal tersebut perbincangan tentang BRIN yang sebelumnya berkisar di angka ratusan twit per hari melonjak drastis menjadi 5.552 twit dalam satu hari. Lonjakan memang tidak bertahan lama dan langsung mereda keesokan harinya. Sentimen negatif mendominasi perbincangan pada 9 November dengan total 3.225 twit atau sekitar 59% dari total keseluruhan twit.
Kata ‘brin’, ‘oknum’, dan ‘enumertor’ menjadi kata yang paling banyak disebut pada saat Peak Time. Perbincangan ini bermula dari utas yang dibuat oleh seorang enumerator Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2022 dengan akun @sangatedgy. Ia bercerita pengalamannya ketika mengikuti proyek lembaga pemerintah dan merasa terkena penipuan (scam). Twit yang menjadi permulaan utas telah di-like sebanyak 26.988 dan di-retweet sebanyak 8.061 kali.
Pemilik utas merasa jika honor yang seharusnya ia terima ‘disunat’ oleh pihak BRIN. Bahkan pihak BRIN menyebut jika honor enumerator yang hanya Rp150 ribu tersebut dirasa tidak cukup tidak perlu diambil pun tidak apa-apa. Akun @sangetedgy juga menilai bahwa BRIN tidak siap karena masih ada permasalahan di sejumlah tempat.
Akun @sangatedgy sebenarnya sudah mulai membuat utas sejak tanggal 7 November. Akan tetapi utas tersebut tidak mendapat impresi yang cukup tinggi dari warganet. Warganet Twitter sendiri sudah sering menyuarakan masalah dan kebobrokan BRIN bahkan sebelum utas tersebut meledak dan viral.
Karena utas ini, akun @sangetedgy menjadi akun yang meraup impresi tertinggi. Bahkan impresi yang ia kumpulkan jauh melebihi akun-akun lain yang membicarakan BRIN. Hal ini juga terlihat di jajaran Top People yang menempatkan namanya sebagai entitas yang paling banyak disebut sebanyak 2.317 kali dalam perbincangan topik.
Uniknya, nama Puan Maharani dan peneliti BRIN, Siti Zuhro menjadi person yang paling banyak disebut warganet setelah akun @sangatedgy. Bagaimana kedua nama ini muncul dan apakah mereka menjadi bagian dari kritik kinerja buruk BRIN dalam menjalankan survei?
Penelusuran lebih lanjut ternyata menunjukan adanya upaya meningkatkan eksistensi Puan Maharani di ruang publik. Yakni dengan penyebaran informasi bahwa peneliti BRIN, Siti Zuhro menilai bahwa Puan adalah sosok yang akan diangkat PDI Perjuangan sebagai capres karena sudah cukup layak.
Pemantauan Media Massa
Pemantauan kata kunci BRIN juga dilakukan di media massa daring dengan periode pemantauan yang sama. Akan tetapi, Netray menemukan bahwa apa yang terjadi di sosial media tidak lantas menjadi fokus pemberitaan media massa. Berikut Top Words isu terkait kata kunci “brin” di media pemberitaan online.
Pemberitaan tentang gerhana bulan pada tanggal 8 November menjadi fokus media massa ketika memberitakan BRIN. Lembaga ini menjadi salah satu rujukan utama dalam menjelaskan fenomena alam ini. Eksistensi BRIN meningkat tinggi sehingga tanggal tersebut menjadi peak time selama sepekan.
Sebanyak 523 artikel terbit dengan mengandung kata kunci yang diterbitkan oleh 114 media massa daring. Posisi BRIN sebagai sumber rujukan membuat sentimen pemberitaan cenderung didominasi sentimen netral sebanyak 246 artikel. Sedangkan berita dengan sentimen positif terpantau sebanyak 237 dan sentimen negatif sejumlah 50 artikel saja.
Media masa daring sepertinya tidak tertarik untuk mengangkat isu honor enumerator BRIN yang ramai mengisi ceruk-ceruk perbincangan di linimasa Twitter. Terutama pada periode pemantauan antara tanggal 4 November hingga 10 November 2022. Netray bahkan hanya menemukan 21 artikel saja apabila kata kunci pemantauan dikerucutkan pada kata “brin” dan “enumerator.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Atau untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang secara real time dapat menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Editor: Winda Trilatifah