Djawanews.com – Kepala Balai Penyeledikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida menyampaikan, potensi letusan Gunung Merapi tahun ini tidak akan sedahsyat erupsi 2010 silam.
Dia menjelaskan, saat ini munculnya gas sedikit sehingga magma yang naik kepermukaan berjalan pelan.
“Insya Allah erupsi (seperti) 2010 tidak terjadi. Kalau ada eksplosif tidak sebesar itu,” ujar Hanik di barak pengungsian Glagahharjo, Cangkringan, Sleman, Selasa (10/11/2020).
Dia menuturkan, ada sejumlah faktor mengapa potensi erupsi Gunung Merapi kali ini tidak sebesar 10 tahun silam.
Salah satunya adalah kandungan gas yang mendorong magma muncul keatas cenderung kecil sehingga pergerakan magma berjalan pelan.
Berdasarkan pantauan BPPTKG, deformasi Gunung Merapi terus mengalami peningkatan. Akan tetapi, peningkatannya tidak ada percepatan harian.
Kondisi ini sangat berbeda dengan 2010, dimana kenaikannya cukup siginifikan dari hari ke hari.
“Namun volume sudah lebih dari dasar 2006, itu kemungkinan volume akan lebih besar dari 2006,” papar Hanik.
Hanik mengatakan, pihaknya telah melakukan pemetaan terkait potensi ancaman Gunung Merapi ke arah Sungai Gendol dan ke arah barat.
“Kami akan terus memperbaiki data dengan mengacu pada hitungan kecepatan, volume dan yang lainnya,” turur Hanik.
Simak perkembangan informasi terkini baik regional, nasional, dan macanegara hanya di Warta Harian Online Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.