Djawanews.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat sebanyak 7 kelurahan di wilayahnya mengalami krisis air bersih.
“Total menjadi tujuh kelurahan,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangsel, M Faridzal Gumay saat dikonfirmasi, Kamis, 5 Oktober.
Ia menyebutkan bila sebelumnya ada 18 titik lokasi terdampak kemarau panjang. Kekinian bertambah menjadi 23 titik.
Adapun ada 23 titik antara lain tersebar di Kelurahan Keranggan, Muncul, Setu, dan Babakan di Kecamatan Setu. Kemudian di Kelurahan Ciater, dan Buaran di Kecamatan Serpong. Kelurahan Jurangmangu Barat di Kecamatan Pondok Aren.
"Total warga terdampak krisis air bersih sebanyak 1.550 kepala keluarga," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Dampak kemarau panjang, sebanyak 1.626 kepala keluarga (KK) di Tangerang Selatan mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih.
“Total kepala keluarga yang terdampak yang awalnya 1.463 kini bertambah menjadi 1.626 kepala keluarga (KK). Jumlah titik tersebut masih berpeluang bertambah mengingat musim kemarau masih berlangsung,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Lgistik BPBD Tangerang Selatan, Gumay saat dikonfirmasi, Jumat, 29 September.
Oleh sebab itu, pihaknya memberikan bantuan air bersih secara gratis sejak 14 September lalu ke lokasi terdampak. Bahkan jika meluas, pihaknya terbuka untuk mengirimkan bantuan kembali.