Djawanews.com – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogya Nur Hidayat mengungkapkan pihaknya tidak henti-henti menggalakkan sosialisasi potensi bencana yang dapat muncul dalam beberapa waktu ke depan. Termasuk salah satunya erupsi Gunung Merapi.
“Ada tiga hal yang kami tekankan yakni bencana pandemi Covid-19, dampak la nina berupa curah hujan tinggi, serta bencana sekunder Merapi berupa banjir lahar dingin,” jelas Nur Hidayat dikutip dari KR Jogja.
“Pandemi sudah berlangsung selama setahun. Antisipasinya ialah protokol kesehatan. Sedangkan la nina bisa berdampak pada banjir, longsor, pohon tumbang dan lainnya. Ini juga berkaitan dengan banjir lahar dingin, karena jika hujan deras dari lereng Merapi hingga kota maka potensi banjir lahar dingin meningkat,” lanjutnya.
Posko pemantauan di berbagai titik pun didirikan serta pola komunikasi dengan KTB kian diintensifkan BPBD Kota Yogya. Terutama di Kali Code, Kemantren Tegalrejo, Gondokusuman, Danurejan, Gondomanan, Umbulharjo serta Mergangsan.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.