Djawanews.com – Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Dwi Daryanto mengungkapkan terdapat 20 talud rawan longsor di kawasannya.
Potensi longsor tersebut kian besar pada musim pancaroba kali ini yang dipengaruhi pula oleh siklon tropis Seroja.
"Beberapa wilayah memang berpotensi longsor, misalkan di Piyungan, Dlingo, Imogiri, Pleret dimungkinkan terjadi rawan longsor. Kalau banjir tentu saja di wilayah yang dilalui sungai-sungai besar. Utamanya yang perlu diwaspadai sungai Gajah Wong, Sungai Code, Sungai Opak, Sungai Bedog, itu beberapa sungai yang perlu kita waspadai tentang potensi rawan banjir," kata Dwi dikutip dari Harian Jogja.
"Talud-talud yang rawan ambrol di 20 titik. Banjir akan menghantam badan talud yang akhirnya menyebabkan longsor. Karena memang kondisi tanah di Bantul itu kan labil. Sehingga talud terutama yang tadi kami sebutkan, di dekat sungai itu potensi longsornya tinggi," lanjutnya.
Kondisi tanah yang labil di area sungai pula tingginya debit air dan kencangnya aliran sungai kian menambah potensi longsor talud di Bantul.
"Terutama yang di Opak-Oyo itu, karena debitnya cukup besar, kedangkalan sungainya juga sudah dangkal. Sehingga sebetulnya kedepannya sungai yang diindikasikan sudah dangkal itu harus ada normalisasi dari balai besar, mengantisipasi cuaca seperti ini yang kedepannya tidak semakin berkurang tetapi semakin tinggi," jelas Dwi.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.