Djawanews.com – Seorang balita perempuan meninggal dunia usai tenggelam di kolam air mancur di kawasan Masjid Al-Jabbar, Bandung, Jawa Barat, pada Minggu (17/12) lalu. Mengetahui hal itu, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin meninjau langsung lokasi kejadian.
Bey mengatakan, ternyata tidak ada pengamanan sekitar kolam dan tidak rambu yang jelas bagi pengunjung agar mereka waspada dengan keberadaan kolam air mancur yang bisa membahayakan anak-anak.
"Ini menjadi evaluasi kami, agar ke depan estetika itu nomor dua, nomor satu keselamatan masyarakat. Tadi saya bicara dengan Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Indra Maha), akan dibangun semacam penahan untuk melindungi, juga rambu-rambu," ujarnya di Gedung Sate Bandung dilansir ANTARA, Rabu, 20 Desember.
Bey mengatakan pihaknya juga akan segera melakukan rapat khusus dalam tata kelola Masjid Raya Al-Jabbar, mengingat masih ada beberapa poin yang belum dioptimalkan secara baik.
"Kami akan rapatkan tentang khusus Al-Jabbar, bagaimana pengelolaannya. Sebetulnya kalau dikelola dengan baik, itu akan menjadi baik. Terkait lahan parkir, juga ada ruangan yang bisa disewakan untuk bisnis," ujarnya.
Belajar dari kejadian kecelakaan ini, Bey memastikan setiap program pembangunan yang dilakukan Pemprov Jabar, mengutamakan keselamatan guna menghindari potensi ancaman membahayakan.
"Ini menjadi evaluasi kami dalam membangun fasilitas-fasilitas umum. Baik alun-alun seperti itu. Nanti revitalisasi pasar harus tetap mengutamakan keselamatan masyarakat, jangan sampai ada hal yang tidak diinginkan seperti ini," tuturnya.
Sebelumnya, Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono membenarkan ada kejadian bocah yang tercebur kolam di Masjid Raya Al-Jabbar. Peristiwanya disebut terjadi pada Minggu (17/12), sekitar pukul 19.25 WIB. Namun, Kapolrestabes belum mendapat informasi tentang kronologi kejadiannya.
"Anak jenis kelamin perempuan, umur empat tahun, masuk tercebur ke dalam kolam air mancur yang berada di area Al Jabbar, yang mengakibatkan meninggal dunia," ujar Budi.