Djawanews.com – Baru-baru ini, kabar soal nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) diabadikan sebagai nama sebuah jalan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arap (UEA) menghiasi lini media massa
Momen peresmian President Joko Widodo Street tersebut dipimpin oleh Chairman Abu Dhabi Executif Office Sheikh Khalid bin Mohammed bin Zayed Al Nahyan pada Senin (19/10/2020) pukul 16.45 waktu setempat.
Dalam kesempatan itu, hadir Duta Besar RI untuk UEA serta sejumlah pejabat Kementerian Luar Negeri UEA dan Abu Dhabi Municipallity.
“Mereka bersama-sama menyaksikan penyingkapan tirai merah yang sebelumnya menutup nama jalan tersebut,” ujar Koordinator Fungsi Pensosbu KBRI Abu Dhabi Nur Ibrahim, Selasa (20/10/2020) silam.
Akan tetapi, di balik kabar tersebut rupanya ada hal yang cukup menggemparkan. Peresmian jalan President Joko Widodo Street dituding sebagai ajang tukar menukar nama Jokowi dengan 256 Ha di Kalimantan Timur (Kaltim).
Tudingan ini dilontarkan oleh Koordinator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Nasional, Merah Johansyah.
“1 ruas jalan dikawasan bisnis utk plang nama Jokowi sementara 256 ribu ha atau empat kali luas Jakarta utk dinasti Uni Emirat Arab di Kaltim,” bunyi kicauan Merah Johansyah di Twitter, Rabu (21/10/2020).
Tak ayal, tweet Merah Johansyah mendapatkan respon dari netizen di platform media sosial berlogo burung buru itu.
“Hati-hati memberikan pernyataan bro, harus ada bukti otentik jangan asal tweet,” ucap salah satu netizen.
“Kita tunggu episode berikutnya. Terbukti kah? Komentar netizen lainnya.