Djawanews.com – Sejumlah sapi perah milik warga lereng Gunung Merapi di Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan Sleman, stres seiring peningkatan status Merapi dari Waspada menjadi siaga atau level III.
Karena peningkatan status itu, warga Kalitengah Lor terpaksa memindahkan hewan ternak mereka ke kandang komunal Dusun Singlar pada Senin (9/11/2020) lalu.
Akibat dari pemindahan itu, sapi-sapi milik warga banyak yang stres sehingga berdampak terhadap produksi susu perah.
“Karena dipindahkan, sapinya jadi capek. Capek karena di movil itu kan lama,” ujar salah satu peternak sapi perah di Dusun Kalitengah Lor, Poniman, melansir Harian Jogja, Selasa (17/11/2020).
Poniman mengaku, dirinya memiliki empat sapi. Saat diperah pada pagi hari sapi poniman hanya menghasilkan lima liter per sapi. Padahal biasanya produksi susu perah bisa mencapai 13 liter per hari.
Hal yang sama juga dialami Suwondo. Kepala Dusun Kalitengah Lor itu mengatakan 17 sapi miliknya banyak yang stres hingga harus disuntik obat antistres agar tidak depresi.
Selain itu, Suwondo juga memiliki masalah lain, yakni soal pakan.
“Pakan untuk 17 ekor sapi perah itu kan memerlukan transportasi yang lumayan juga. Akhirnya, saya harus memindahkan pakan menggunakan mobil. Paling tidak enam ikat rumput. Kalau pakai motor kan capek karena harus bolak-balik,” papar Suwondo.