Djawanews.com – Head of Corporate Communication PT Bio Farma (Persero), Iwan Setiawan menyebut program vaksinasi Covid-19 alias penyuntikan vaksin yang diproduksi oleh perusahaan biofarmasi asal China, Sinovac, akan dimulai pada Februari 2021.
Meskipun begitu, vaksinasi baru bisa dilakukan bila vaksin Covid-19 Sinovac sudah mendapatkan izin penggunaan darurat alias emergency use authorization (EUA) dari otoritas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.
“Prediksi saya, Februari itu sudah bisa dilakukan (vaksinasi), sebab kemungkinan ini akhir Januari kita akan mendapatkan izin EUA-nya,” ujar Iwan dalam sebuah acara daring yang diselenggarakan kemarin, melansir CNN Indonesia, Kamis (10/12/2020).
Dia menyampaikan, pihaknya serta BPOM saat ini sedang mendalami dan melakukan uji mutu dari mulai uji laboratorium, uji netralisasi, uji stabilitas, sampai uji sterilitas.
Selain itu, Bio Farma dan BPOM saat ini disebut Iwan, juga sedang melakukan uji efikasi. Walaupun vaksin Covid-19 Sinovac saat ini diklaim belum memberikan efek samping buruk, namun efikasi hingga daya tahan terhadap antibodi masih dalam proses pengkajian.
Iwan menyebut, proses efikasi vaksin Covid-19 dari Sinovac telah mencapai 97 persen.
“Kemarin dalam waktu sebulan itu sudah ada laporan sementara dari efikasinya, itu sudah kita dapatkan bahkan dari tim uji klinis menyampaikan bisa sampai 97 persen untuk efikasinya,” terang Iwan.
Simak perkembangan informasi terkini baik regional, nasional, dan macanegara hanya di Warta Harian Online Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.