Djawanews.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membentuk Tim Tanggap Insiden Keamanan Siber yang disebut JatengProv-CSIRT (Computer Security Insident Response Team).
Terkait hal ini, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berharap, pemaksimalan keamanan siber dapat mengoptimakan layanan terhadap warga.
Pendirian JatengProv-CSIRT sendiri dilakukan secara virtual, antara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dengan Pemprov Jateng.
Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian menyampaikan, ancaman kejahatan siber merupakan sesuatu yang nyata.
Dia menyebut, infrastruktur siber yang sudah dibikin di Indonesia terdiri atas Palapa Ring Timur, Palapa Ring Barat, bentangan kabel laut mencapai 35.000 kilometer, kabel darat 21.000 kilometer, dan base transmission statio yang mencapai 400.000 unit.
“Di dalam ruang siber itu seperti dunia nyata, darat laut dan udara. Di sana (ruang siber) proses bisnis ekonomi digital di tahun 2020 ada sekitar 130 miliar dolar AS, kemungkinan dengan adanya Covid-19 akan lebih besar lagi,” kata Hinsa menguto laman resmi Pemprov jateng, Kamis (8/10/2020).
Dengan kondisi seperti itu, ada potensi ancaman yang bisa menyerang ruang siber Indonesia.
Karenanya, Hinsa berharap CSIRT bisa digunakan sebagai pengaman sistem elektronik yang telah dibangun oleh pemerintah.
Hinsa menuturkan CSIRT bak tentara di dunia nyata. Di masa mendatang bakal dibentuk ratusan tim hingga 2024.
Simak perkembangan informasi terkini baik regional, nasional, dan macanegara hanya di Warta Harian Online Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.