Djawanews.com – Seorang Lansia bernama Rahmatia alias Mince (78) divonis bersalah oleh Pengadilan Negeri Jambi dalam kasus penyalahgunaan narkoba, Selasa (1/9/2020).
Nenek Mince divonis enam tahun penjara karena terbukti menyelundupkan sabu dalam pakaian dalam wanita, bra.
Nenek Mince dibekuk pada 10 Februari 2020 bersama rekannya Sisilia yang saat ini sedang menjalani proses hukum dengan berkas perkara terpisah.
Pada saat itu, terdakwa bersama rekannya bertolak dari Desa Bungku, Kecamatan Batanghari, ke Pulau Pandan, Kota Jambi.
Di Pulau Pandan, terdakwa menemui Nurhidayah yang saat ini masih buron. Terdakwa dan rekannya membeli narkoba jenis sabu senilai Rp 1,2 juta. Dalam dakwaan disebutkan bahwa Nenek Mince juga memakai narkoba bersama rekannya Sisilia.
Sedangkan sisanya disimpan dalam bra yang dipakainya. Akan tetapi, ketika melintas di depan Masjid Ar Raudhoh, Telanaipura, Nenek Mincu dihadang oleh aparat kepolisian dari jajaran Polda Jambi.
Ketika turun dari sepeda motor, sabu yang disimpan di dalam branya terjatuh. Nenek Mince kemudian diamankan dan diproses secara hukum.
Berdasarkan hasil pemeriksaan BPOM Jambi, narkoba yang dibawa terdakwa mengandung memfetamin.
Dalam persidangan, Nenek Mince divonis hakim bersalah dan dihukum enam tahun penjara. Terlebih lagi, terdakwa terbukti sebagai pemakai barang haram tersebut.
Sementara itu, Rama, penasihat hukum terdakwa mengaku kecewa dengan putusan hakim. Dia menilai, hukuman hakim terlalu memberatkan.
“Usia nenek ini sudah sepuh. Tidak selayaknya dihukum seberat itu. Apalagi dengan denda 800 juta rupiah,” ujar Rama, melansir CNN Indonesia.
“Kami menyayangkan karena dia ini sudah sepuh, apa pantas dihukum enam tahun dengan denda 800 juta upiah,” sambung Rama.
Dia memaparkan, sabu dengan zat aktif memfetamin itu adalah titipan dari suami muda Nenek Mince yang sedang menjalani proses hukum dalam kasus yang sama di Pengadilan Kabupaten Batanghari, Jambi.