Djawanews.com – Gubernur Jakarta, Anies Baswedan di awal tahun 2020 ini diketahui memamerkan robot pemadam kebakaran dengan harga fantastis. Namun, mengapa robot tersebut tidak terlihat dalam upaya memadamkan api di Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung)?
Sebelumnya, Gedung Utama Kejagung RI terbakar sehak Sabtu (22/8) dan baru dapat dipadamkan pada pukul 04.30 WIB Minggu (23/8). Hingga kini penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan tim Bareskrim Polri dan Jampidum Kejagung.
Sejatinya, Pemprov DKI memiliki dua robot pemadam kebakaran yang diimpor dari Kroasia dengan harga Rp37 miliar yang diklaim memiliki teknologi canggih dan efektif memadamkan api, namun dua robot tersebut tidak telihat dalam pemadamn api di Kejagung.
Terkait dengan alasan tidak dipakainya dua robot Anies tersebut, Kasi Publikasi dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Gulkarmat DKI, Saepuloh menjelaskan jika ketinggian gedung Kajagung yang menjadi masalah.
“Yang di Kejagung itu hanya menggunakan skylift bronto karena kebakaran bangunan tinggi ya. Jadi yang robot itu tidak,” terang Saepuloh dilansir dari Detik (24/8).
Menurut Saepuloh untuk kasus kebakaran di Kejagung lebih efektif menggunakan mobil damkar bronto skylift karena dapat menjangkau ketinggian 90 meter. Ketika ditanyakan rombot damkar dirinya mengaku kurang paham.
“Efektifnya menggunakan skylift bronto itu, yang robot itu saya kurang memahami dan mungkin tidak untuk itu ya barangkali,” terang Saepuloh.
Selain robot damkar Anies yang tidak terpakai dalam pemadaman Gedung Kejagung, simak berita menarik lainnya hanya di Warta Harian Nasional Djawanews.