Djawanews.com – Sastrawan Kenamaan Ajip Rosidi meninggal dunia Rabu (29/7/2020) malam, setelah menjalani perawatan intensif di RSUD Tidar, Magelang, Jawa Tengah. Ajip menghembuskan napas terakhirnya pada usia 82 tahun.
Putra keempat Ajip Rosidi, Nundang Rundagi bercerita, sebelum dibawa ke rumah sakit, sang ayah sempat terjatuh di rumahnya dan mengalami cedera di otak. Kepergian Ajip menyisakan duka bagi dunia sastra Indonesia.
Semasa hidupnya, Ajip Rosidi dikenal sebagai sastrawan, pengajar, redaktur media massa, sekaligus budayawan. Selain itu dia juga masuk sebagai salah satu dari Angkatan 66.
Ajip lahir di Jatiwangi, Jawa Barat pada 21 Januari 1938. Ketika masih duduk di bangku sekolah dasar (SD), dia sudah melahirkan karya.
Saat itu, tulisan Ajib dimuat surat kabar Indonesia Raya. Mengutip dari situs Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, saat berumur 17 Tahun, Ajip Rosidi sudah menjadi redaktur Majalah Prosa.
Kemudian Ajip aktif menulis cerpen, novel, puisi, terjemahan, saduran dan esai pada dekade 1950 hingga 1960-an. Oleh karenanya, tak heran jika Ajip disebut masuk ke dalam Angkatan 66.
Pada 16 April 2017, Ajip Rosidi menikah dengan aktris Nani Widjaya. Pernikahannya digelar di Masjid Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat.
Beberapa karya Ajip Rosidi antara lain, novel Perjalanan Pengantin (1958) dan Anak Tanah Air (1985). Sementara itu, sejumlah cerpen karya Ajip Rosidi yang mendapat perhatian publik yakni Tahoen-tahoen Kematian (1951) dan Sebuah Rumah Buat Hari Tua (1957).
Putra Ajip Rosidi, Nundang Rundagi mengatakan, di usia senjanya, sang ayah masih aktif menulis.
Ajip Rosidi telah menghasilkan ratusan karya dalam bentuk buku maupun tulisan. Berkat kontribusinya dalam dunia sastra, Ajip meraih banyak penghargaan. Antara lain Hadiah Sastra Nasional (1955-1956) hingga Doktor Honoris Causa dari Universitas Padjajaran.