Djawanews.com – Pembangunan proyek Jalan Tol Yogyakarta-Solo dipastikan tidak akan merubah fungsi ringroad (jalur lingkar) yang sudah ada saat ini.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas tata Ruang (Dispertaru) Daerah istimewa Yogyakarta (DIY) Krido Suprayitno, Rabu (29/7/2020).
Krido mengatakan, bakal ada pergeseran lahan untuk fungsi ringroad, sehingga dari Monumen Jogja Kembali (Monjali) bergeser ke selatan maupun utara.
“Tidak ada perubahan fungsi ringroad, jalur lambat tetap ada dan ringroad utara tidak terputus di Monjali, karena akan dilewatkan jalur lambat,” ujar Krido melansir Kompas.
Krido menuturkan, jalur lambat yang ada di ringroad akan mengalami perluasan ke arah utara dan selatan.
“Untuk fungsi simpang empat Monjali, kendaraan harus memutar. Bertujuan untuk manajemen transportasi, dan sudah dibuatkan konstruksi yang nyaman,” terang Krido.
Dengan adanya pelebaran jalan tersebut, beberapa tempat akan terkena dampak seperti Polda DIY dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta.
“Polda DIY sekitar 8 meter ke utara kemudian dari barat timur sekitar 150 meter dan untuk UPN kurang lebih sama,” ucap Krido.
Krido mengungkapkan, pematokan lahan akan dilakukan pada pertengahan Agustus mendatang, tepatnya pada 15 -20 Agustus 2020.
“Target pematokan lagan selesai selama tiga bulan,” pungkas Krido.
Sementara itu, Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji menyampaikan, pembangunan proyek Jalan Tol Yogyakarta-Solo akan dibuat melayang.
“Tol ini akan melayang jadi di tengah akan ada konstruksi. Untuk itu akan ada pelebaran jalan di ringroad, yang masuk di tol itu akan melewati Jogja,” jelas Baskara Aji.