Djawanews.com – Esther Sri Astuti, salah seorang peneliti di Institute for Development of Economics and Finance (Indef), mengungkapkan ada beberapa faktor yang menjadi musebab penyaluran bansos begitu lambat dan kerap tidak tepat sasaran.
“Masalah kita yang pertama adalah data, datanya tidak akurat sehingga akurasinya memperlambat penyaluran bansos. Yang kedua prosedurnya berlapis-lapis,” kata Esther dikutip dari BBC.
Untuk itu, ia mengusulkan agar pemerintah dapat saling berkoordinasi dan melibatkan elemen terbawah seperti Kementerian Desa agar penyaluran lebih terdata.
“Harus integrasi [data], kuncinya koordinasi, bukan hanya data dari Kemenaker, kan mereka tahu siapa yang terdampak, siapa yang dirumahkan atau di-PHK, tapi kita libatkan Kementerian Desa. Jadi yang terkait yang punya data yang benar-benar bisa mendapatkan bansos itu, termasuk bank yang punya coverage area sampai ke desa-desa. Kerja sama dengan kantor-kantor cabang terdekat dan kelurahan, jadi mereka yang benar-benar miskin dan berhak mendapatkan bansos itu yang harus diupayakan,” lanjutnya menambahkan.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di Djawanews.