Djawanews.com – Presiden Jokowi, melalui video yang diunggah di akun YouTube Sekretarian Presiden, menyampaikan pesan agar tidak sok-sokan melakukan lockdown untuk menanggulangi covid-19. Saleh Partaonan Daulay, anggota Komisi IX DPR RI, menilai ungkapan tersebut bisa jadi merupakan sindiran bagi Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta.
Ia menjelaskan bahwa sebelumnya Presiden pernah memberi saran agar Jakarta menerapkan lockdown berbasis RT-RW. Akan tetapi, saat ini yang diberlakukan adalah PSBB ketat berskala provinsi.
"Ya bisa juga ke arah (Pemprov DKI Jakarta), karena kan Presiden Jokowi di DKI mengarahkannya untuk lockdown berbasis RT-RW. Sementara sekarang yang kita rasakan PSBB total. Sekarang kan semua orang dibatasi, restoran nggak ada yang buka di Jakarta kok, semua restoran di Jakarta nggak boleh buka," terang Saleh, Minggu (04/10/2020).
Lebih lanjut, Saleh meminta agar Anies tak kerap membuat keputusan yang berbeda dari pemerintah pusat terkait penanganan covid-19. Ia berpandangan bahwa lebih jika Anies bisa rendah hati berkoordinasi dengan pemerintah pusat serta satgas covid-19 nasional.
"Menurut saya sering kali ada perbedaan kebijakan. Jadi pemerintah pusat buat begini, Pak Anies akan lebih, mau buat seperti apa. Menurut saya ini bukan masa kampanye, menurut saya masa kita perang lawan covid-19. Nggak perlu terlalu banyak wacana, yang perlu itu adalah aksi dan aksi itu nggak perlu ribut-ribut. Tapi yang perlu dirasakan hasilnya," tegas anggota legislatif fraksi PAN itu.
Jika Anda ingin mendapatkan info terkini lain, baik berita lokal, nasional, maupun mancanegara, ikuti terus rubrik berita hari ini di Warta Harian Nasional Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik, jangan lupa ikuti Instagram @djawanescom.