Djawanews.com – Ledakan dahsyat di Pelabuhan Beirut, Lebanon pada Selasa (4/8/2020) telah menyebabkan 78 orang meninggal dan lebih dari 4.000 orang lainnya mengalami luka-luka. Tak hanya menyebabkan kerugian jiwa, ledakan Lebanon juga membuat pasokan makanan ke negara itu terancam sulit dalam beberapa hari ke depan. Hal ini pula yang tengah diantisipasi Duta Besar RI untuk Lebanon, Hajriyanto Thohari.
Pasalnya, sekitar 70% barang-barang impor Lebanon, termasuk makanan dan kebutuhan pokok lainnya, datang melalui lokasi terjadinya ledakan.
“Yang paling utama adalah dampak ekonomi karena untuk beberapa hari ke depan [pasokan] pasti terganggu,” kata Hajriyanto dikutip dari BBC.
“Kami mengimbau para WNI, terutama mereka yang tinggal di Beirut, untuk memperhatikan stok makanan. Kita selama pandemi Covid-19 memang sudah memberi bantuan secara periodik. Kami akan segera, dengan memperhatikan jadwal dan waktu, memberi bantuan yang disesuaikan dengan perkembangan baru ini,” lanjutnya.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di Djawanews.