Djawanews.com – Intensif tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 menjadi topik hangat beberapa waktu ini. Permasalahan tersebut menjadi perhatian banyak tokoh, salah satunya Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Putra sulung Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut mendesak pemerintah agar mempercepat pencairan insentif tenaga kesehatan. Dilansir dari Tempo (3/7), AHY meminta agar pemerintah memotong jalur birokrasi agar pencairan insentif berlangsung lebih cepat.
“Dapat dilakukan dengan mengaktifkan “Help Desk” di Dinas Kesehatan kabupaten/kota untuk membantu pelaporan,” cuit AHY melalui akun Twitter-nya.
Menurut AHY transparasi insentif tenaga kesehatan adalah bentuk apresiasi atas keteguhan mereka terutama di tengah pandemi Covid-19. Kendati demikian, pencairan insentif tenaga medis diketahui baru 8,57 persen dari total Rp. 5,6 triliun. “Janji pemerintah harus direalisasikaan,” terangnya.
AHY berpendapat juga kini pemerintah dapat melibatkan pemangku kebijakan di bidang kesehatan untuk verifikasi dan validasi tenaga kesehatan.
Selain itu, AHY juga berpendapat jika pemerintah dapat membuat sistem pelaporan online yang terhubung dan terintegrasi yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
Terkait lambatnya pencairan insentif tenaga kesehatan, sebelumnya sudah dikeluhkan oleh Presiden Joko Widodo. Jokowi menyatakan jika siap memangkas birokrasi yang menghambat agar pencairan insentif bisa segera terealisasi.
Bagaimana kelanjutan permasalahn intensif tenaga medis? Simak berita selengkapnya hanya di Warta Harian Nasional Djawanews.